Minggu, 09 Oktober 2011

KEMENANGAN (Akhir surat Ali Imran)

KEMENANGAN membutuhkan beberapa syarat: - Iman (keteguhan) - Kesabaran personal - Kesabaran kolektif - Ada ikatan atau organisasi

Sabtu, 01 Oktober 2011

TAFSIR MUNIR

Kajian “Tafsir Munir” di Masjid Nurul Islam H Koja Jakarta Utara Ada sesuatu yang istimewa dalam kajian Jum’at pagi ini, antusiasme para khutaba’ (para khatib) se Jakarta Utara terutama di daerah Koja dan sekitarya begitu nampak dari waktu kedatangan mereka, mereka telah berkumpul di masjid Nurul Islam Koja Jakarta Utara sejak pagi. Sebagaimana biasanya mereka mengawali kajian Jum’at pagi dengan berzikir dan mendoa’kan para orang tua serta kerabat mereka yang telah meninggal. Juga mendoa’kan saudara-saudara mereka yang sakit agar mendapatkan kesembuhan. Semangat mereka bertambah ketika guru mereka DR. KH. Ali Akhmadi memasuki ruangan masjid. Dengan wajah yang berseri-seri pun mereka memyambut dengan penuh kehangatan. Suasana keakraban dan kekeluargaan begitu kental, meski mereka mayoritas berusia lanjut dan merupakan orang-orang yang ditokohkan di lingkungan mereka, tetapi ini semua tidak menghalangi mereka untuk bersikap sebagaimana seorang murid terhadap gurunya. Kajian juma’at pagi ini merupakan kajian perdana dari kajian “Tafsir Munir” yang diagendakan setiap Jum’at ke empat dalam tiap bulannya. Sebelum memulai kajian DR. KH. Ali Akhmadi memaparkan sepintas tentang biography pengarang Tafsir Munir. Sungguh di luar dugaan bahwa pengarang kitab tafsir munir adalah salah satu dari tiga orang yang berasal dari Nusantara yang dipilih oleh Allah untuk mengajar di Makkah, diantara ketiga orang ulama tersebut adalah; 1. Syech Syech Nawawi al-Bantani, 2. Syech Akhmad Khatib al-Minangkabo 3. Syech Machfuzh At-Termasi Nama lengkap Syech Nawawi adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Jawi al-Bantani Lahir di Tanara Serang Banten tahun 1230 H/1813 M, beliau adalah anak seorang alim di daerah Banten yang nasabnya bertemu dengan Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Pada masa mudanya, di samping berguru kepada ayahnya yang juga merupakan salah satu ulama besar di Banten, beliau juga berguru kepada salah seorang ulama terkenal di daerah Kerawang Jawa Barat. Kemudian beliau di kirim oleh ayahnya di Makkah untuk menuntut ilmu kepada ulama-ulama besar ketika itu sampai beliau meninggal di Makkah tahun 1314 H/1897 M. Syech Nawawi memiliki dua orang istri 1. Nasimah, yang lahir darinya tiga orang putri yang bernama Nafisiyah, Rabi’ah dan Harimah 2. Hamdanah, lahir darinya satu orang putri yang bernama Zahra’ Dari kecerdasan dan kesungguhan beliau yang sangat mengagumkan, lahirlah ulama’ besar yang sangat besar pengaruhnya di tanah air, diantara ulama’ yang pernah menjadi murid beliau adalah; 1. Syech Hasyim Al-‘Asy’ary (pendiri NU) 2. Syech Khlalil Al-Bangkalani 3. Raden Asnawi 4. Tubagus Asnawi Syech Nawawi adalah seorang ulama yang tekun dan rajin menulis dan mengarang kitab yang berhubungan tauhid, tafsir, dan fiqh, sehingga selama beliau tinggal di Makkah beliua telah mengarang kurang 38 Judul Buku, yang merupakan hasil karya beliau sendiri ataupun Syarh (keterangan) dari beberapa orang ulama’. Diantara buku-buku yang berhasil beliau tulis adalah; 1. Qatrul Ghaist 2. Madarijus Su’ud 3. Nurudh Dhalam 4. Nashaihul ‘Ibad 5. Mira’qul Ubudiyyah 6. Uqudul lujain Demikianlah, kemudian kajian dimulai dengan terlebih dahulu membahas tentang Mukadimah Tafsir Munir…..berlanjut di pertemuan yang akan datang…semoga bermanfaat amin…