Selasa, 20 Desember 2011

Nikmat Surga

Di antara nikmat Surga: Taman-taman Bidadari-bidadari yg suci

Minggu, 09 Oktober 2011

KEMENANGAN (Akhir surat Ali Imran)

KEMENANGAN membutuhkan beberapa syarat: - Iman (keteguhan) - Kesabaran personal - Kesabaran kolektif - Ada ikatan atau organisasi

Sabtu, 01 Oktober 2011

TAFSIR MUNIR

Kajian “Tafsir Munir” di Masjid Nurul Islam H Koja Jakarta Utara Ada sesuatu yang istimewa dalam kajian Jum’at pagi ini, antusiasme para khutaba’ (para khatib) se Jakarta Utara terutama di daerah Koja dan sekitarya begitu nampak dari waktu kedatangan mereka, mereka telah berkumpul di masjid Nurul Islam Koja Jakarta Utara sejak pagi. Sebagaimana biasanya mereka mengawali kajian Jum’at pagi dengan berzikir dan mendoa’kan para orang tua serta kerabat mereka yang telah meninggal. Juga mendoa’kan saudara-saudara mereka yang sakit agar mendapatkan kesembuhan. Semangat mereka bertambah ketika guru mereka DR. KH. Ali Akhmadi memasuki ruangan masjid. Dengan wajah yang berseri-seri pun mereka memyambut dengan penuh kehangatan. Suasana keakraban dan kekeluargaan begitu kental, meski mereka mayoritas berusia lanjut dan merupakan orang-orang yang ditokohkan di lingkungan mereka, tetapi ini semua tidak menghalangi mereka untuk bersikap sebagaimana seorang murid terhadap gurunya. Kajian juma’at pagi ini merupakan kajian perdana dari kajian “Tafsir Munir” yang diagendakan setiap Jum’at ke empat dalam tiap bulannya. Sebelum memulai kajian DR. KH. Ali Akhmadi memaparkan sepintas tentang biography pengarang Tafsir Munir. Sungguh di luar dugaan bahwa pengarang kitab tafsir munir adalah salah satu dari tiga orang yang berasal dari Nusantara yang dipilih oleh Allah untuk mengajar di Makkah, diantara ketiga orang ulama tersebut adalah; 1. Syech Syech Nawawi al-Bantani, 2. Syech Akhmad Khatib al-Minangkabo 3. Syech Machfuzh At-Termasi Nama lengkap Syech Nawawi adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Jawi al-Bantani Lahir di Tanara Serang Banten tahun 1230 H/1813 M, beliau adalah anak seorang alim di daerah Banten yang nasabnya bertemu dengan Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Pada masa mudanya, di samping berguru kepada ayahnya yang juga merupakan salah satu ulama besar di Banten, beliau juga berguru kepada salah seorang ulama terkenal di daerah Kerawang Jawa Barat. Kemudian beliau di kirim oleh ayahnya di Makkah untuk menuntut ilmu kepada ulama-ulama besar ketika itu sampai beliau meninggal di Makkah tahun 1314 H/1897 M. Syech Nawawi memiliki dua orang istri 1. Nasimah, yang lahir darinya tiga orang putri yang bernama Nafisiyah, Rabi’ah dan Harimah 2. Hamdanah, lahir darinya satu orang putri yang bernama Zahra’ Dari kecerdasan dan kesungguhan beliau yang sangat mengagumkan, lahirlah ulama’ besar yang sangat besar pengaruhnya di tanah air, diantara ulama’ yang pernah menjadi murid beliau adalah; 1. Syech Hasyim Al-‘Asy’ary (pendiri NU) 2. Syech Khlalil Al-Bangkalani 3. Raden Asnawi 4. Tubagus Asnawi Syech Nawawi adalah seorang ulama yang tekun dan rajin menulis dan mengarang kitab yang berhubungan tauhid, tafsir, dan fiqh, sehingga selama beliau tinggal di Makkah beliua telah mengarang kurang 38 Judul Buku, yang merupakan hasil karya beliau sendiri ataupun Syarh (keterangan) dari beberapa orang ulama’. Diantara buku-buku yang berhasil beliau tulis adalah; 1. Qatrul Ghaist 2. Madarijus Su’ud 3. Nurudh Dhalam 4. Nashaihul ‘Ibad 5. Mira’qul Ubudiyyah 6. Uqudul lujain Demikianlah, kemudian kajian dimulai dengan terlebih dahulu membahas tentang Mukadimah Tafsir Munir…..berlanjut di pertemuan yang akan datang…semoga bermanfaat amin…

Rabu, 21 September 2011

Judul-judul Tafsir 1

1- Mengenal Agama ( ad din)... 2- Keimanan... 3- Manusia (al-Insan)... 4- Mengenal Tuhan (Ma'rifat Allah)... 5- Mengenal Nabi Dan misinya (Ma'rifat Rasul wa Ar Risalatih)... 6- Mengenal Wahyu, Kitab Dan Fungsinya... 7- Mengenal Ibadah Dan cabang-cabangnya... 8- Mengenal Akhlak Dan etika.. 9- ekonomi...

Rabu, 14 September 2011

Dua kekuatan besar mendasar.

3/112 حبل من الله Dan حبل من الناس. Merupakan kebutuhan mendasar dalam mengembangkan Kehidupan. Menjaga keseimbangan keduanya sama kuat adalah keberhasilan peradaban. Keberhasilan di satu bagian adalah kepincangan. Dunia yang sebentar dapat berakibat surga atau neraka selamanya. Tapi hanya memikirkan akhirat saja, maka potensi alam Dan kandungannya tidak tergali Dan termanfaatkan Untuk kehidupan padahal, yang paling baik adalah siapa yang paling bisa memberikan manfaat bagi Kehidupan.

Kamis, 28 Juli 2011

MAJELIS AL QUR'AN

MAJELIS AL QUR'AN (MQ)

Adalah pertemuan dan kegiatan Al Qur'an, atau kajian dan diskusi yang berhubungan dengan Al Qur'an, atau topik dan kasus kekinian yang dilihat dari sudutpandang Al Qur'an.
Nama tersebut berangsur-angsur femiliar dikenal di masyarakat kususnya masyarakat dan insan al Qur'an. Adalah nama yang semula mewadahi kegiatan keQur'anan bersama Dr. KH Ali Akhmadi Lc MA alhafizh.
Visi Majelis Al Qur'an (MQ)  Menjadikan Al Qur'an Mengalir Seperti Air, hal ini di landasi karena komunikasi dengan Al Qur'an dalam berbagai bentuknya mulai dari mengenal, membaca, mengkaji, memahami dan utamanya menerapkan dalam seluruh kegiatan kehidupan, itu hanya dapat dilakukan di saat manusia hidup dunia ini, dan apabila semua tadi tidak berhasil maka berarti sudah habis waktunya.
Visi MQ  tersebut diwujudkan dalam misi MQ yaitu:
- Membentuk masyarakat mengenal huruf Al Qur'an dan Arab
- Mebentuk masyarakat mampu membaca Al Qur'an dengan baik
- Mendorong masyarakat bersemangat menghafal
- Membentuk masyarakat yang paham Al Qur'an
- Mengajak masyarakat untuk melaksanakan Al Qur'an
Demi tercapainya misi tersebut , maka diturunkan dalm beberapa program, di antaranya:
1. Kenalan dengan hurup Al Qur'an
2. Bacaan yang bagus
3.Setoran hafalan.
4. Kajian per juz dengan hafalan
5. Kajian ilmu Qur'an
6. Simaan berkala, sehari khatam,
dan sekali majelis 5 juz.
7. Qur'an Interaktif
8. Menyiapkan tenaga ke Qur'anan.

Janji wisudawan

JANJI WISUDAWAN
LEMBAGA AL QUR'AN CENTER

بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لا اله الا الله. واشهد ان محمدا رسول الله

Kami wisudawan berjanji:
1- Sebagai hamba Allah, selalu taat dan bertaqwa kepadaNya di manasaja, serta berpegang teguh kepada Al Qur'an dan sunnah.
2- Sebagai alumni ALQUR'AN CENTER dan intelaktual, selalu menjaga dan memperjuangkan cita-cita lembaga, dalam mengajarkan dan mengenalkan al qur'an pada masyarakat, serta senantiasa mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
3- Sebagai Da'i dan penyeru kebaikan, selalu aktif dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar dalam bingkai Islam rahmatan lil a'lamin.
4- Sebagai anggota masyarakat, selalu menjadi bagian penting, dalam mendorong dan membangun terciptanya masyarakat berakhlak mulia.
5- Sebagai warga negara, selalu aktif berperan dalam ikut membangun, mensukseskan tujuan negara, agar tercipta negara yang  diridhoi Allah.


Jakarta 
Rabu 27/7/2011

Minggu, 08 Mei 2011

Ujian

Sungguh aku akan menguji kalian dengan rasa takut, lapar,berkurangnya harta, jiwa dan buah buahan. bergembiralah orang yang sabar.

Al Anfal; 60

Siapkanlah untuk mereka dengan segala kemampuan kalian kekuatan dan kuda yang siap pakai, agar kalian gentarkan musuh Allah dan musuh kalian, juga yang lainnya yang kalian tidak mengetahui tapi Allah mengetahuinya, apapun dana yang kalian korbankan pasti akan dibalas oleh Allah

Senin, 02 Mei 2011

Kemenangan

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأَرْضُ بِمَا
رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ
ثُمَّ أَنَزلَ اللّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَذَلِكَ جَزَاء الْكَافِرِينَ
 
Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu'minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.
 
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang- orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
 
Ibnu juraij berkata dari Mujahid:ini adalah ayat pertama yang turun dari surah Al baroah.”Allah menyebutkan karunia dan kebaikannya  yang diberikan kepada orang-orang yang beriman ketika Allah memberikan pertolongan kepada banyak peperangan yang mereka jalani bersama Rosululloh SAW, Semua kemenangan itu adalah berkat kehendak dan pertolongannya ,bukan karena jumlah dan kekuatan mereka.Allah juga mengingatkan bahwa kemengana dari Nya ,baik manakala pasukan Islam banyak ataupun sedikit
 
Pada peristiwa Hunain,ketika mereka terlena dengan jumlah mereka yang banyak,akan tetapi jumlah yang banyak itu tidak bermanfaat bagi mereka.Mereka lari tunggang langgang,kecuali sejumlah kecil orang-orang Mukmin bersama Rosululldh SAW Setelah itu Allah menurunkan bantuan dan pertolonganNya,kepadaRosulNya dan Orang-Orang Mukmin yang bersamanya
 
Perang Hunain terjadi setelah penaklukan kota mekkah,Pada bulan Syawwal tahun kedelapan hijriyah. Yaitu ketika Rosululloh SAW telah selesai dari penaklukan kota mekah,Dimana urusan-urusannya telah mencair,kebanyakan penduduknya telah masuk Isalm dan dibebaskan.lalu sampailah berita kepada Rosululloh bahwa Bani Hawazin dibawah pimpoinana Malik Bin Auf An Nadhari mengumpulkan kekuatan untuk memerang Rosululloh,bersama mereka ada BaniTsaqif,Banu Jasyim,Bani Saad bin Bakar,beberapa kelompok yang tidak berjumlah banyak dari Bani Hilal,sejumlah orang dari Bani Amr bin Amirdan dari Bani Aun bin Amir, mereka dating secara keseluruhan membawa Anak-Anak Wanita,orang tua dan semua hewan peliharaan mereka
 
Maka Rosululloh dengan pasukannya yang berjumlah 10.000 orang dari muhajirin dan Anshor dan suku suku arab,ditambah dengan 2000 personel dari orang mekkah yang telah masuk Islam dan telah dibebasakn
Mereka bertemu musuh dilembah hunain,lembah yang terletak antara mekkah dan Thaif dan disinilah terjadi peperangan yang dinamakan perang  Hunain
 
Dihari itu setelah terbitnya matahari ,pasukan Islam berhamburan ketengah lembah dan terperangkap oleh pasukan hawazin yang telah berada ditempat itu dengan sembunyi sembunyi.Maka ketika pasukan Islam mulai mendekat,mereka dikejutkan oleh tebasan pedang dan hujan panah yang berlangsung serentak dan tiba tiba dari orang orang Hawazin.Saat itulah pasukan Islam lari tunggang langgang ke belakang,sebagaimana yang difirmankan oleh AllahSWT
 
Sedangkan Rosul tetap berada diatas Baghal yang bernama Syahba dan bergerak kearah pasukan lawan.sementara itu AlAbbas paman beliau memegangi pelana sebelah kanan,dan Abu Sufyan bin AlHaris bin Abdul mutholib memegangi pelana sebelah kiri agar baghal yang dikendarai Rosululloh tidak terlalu cepat,Sementara Rosululloh berteriak memanggil kaum Muslimin untuk kembali seraya menyebut-nyebut Namanya “Kembalilah kepadaku Wahai Hamba hamba Allah,kembalilah kepadaku,Aku ini Rosululloh, Beliau juga berteriak “Aku ini Nabi tidak bohong aku Anak dari Abdul Mutholib,”
 
Jumlah Sahabat yng pada saat itu tegar bersama Rosululloh sekitar 100 orang,ada yang mengatakan 80 orang diantaranya adalah Abu Bakar,Umar,AlAbbas ,Ali,Alfadhl bin Abbas,Abusufyan bin AlHaris,Aiman bin Ummu Aiman,Usamah bin Zaid dan yang lainnya ,Kemudian Rosululloh menyuruh pamannya  AlAbbas yang memiliki suara lantang untuk memanggil dengan suara setinggi-tingginya “Wahai Orang-orang yang ikut dibawah pohon” yakni pohon tempat peristiwa baiatur Ridwan dimana pada Baiat itu sejumlah orang Muhajirin dan Anshor berjanji untuk tidak meninggalkan Rosululloh SAW
 
AlAbbas juga memanggil dengan terikan  “Wahai orang orang yang ikut dalam peristiwa malam hari”dan kadang kadang Ia memenggil dengan teriakan “Wahai orang orang yang hafal surat Albaqoroh.” Maka kaum musliminpun menyambut panggilan tersebut dan berhamburan kepada Rosululloh SAW, ketika pasukan yang tadinya bercerai berai itu telah terhimpun dan tegar dalam barusan dekat Rosululloh,Beliau menuyuruh mereka bersungguh sungguh,lalu beliau mengambil segenggam pasir dan berdoa memohon kepada Allah SWT  “Ya Allah,penuhilah untukku apa yang telah engkau janjikan “
Kemudian beliau melemparkan pasir tersebut kearah pasukan musuh dan tidak ada seorangpun pasukan musuh melainkan terkena pasir itu dikedua mata dan mulutnya,sehingga mereka disibukkan oleh pasir tersebut(lalai dari perang),dan kaum muslimin dengan begitu leluasa membunuh dan menangkap mereka.Sehingga ketika pasukan kaum muslimin pulang,ada banyak pasukan musuh yang menjadi tawanan perang, (dan mereka dalam keadaan tidak berdaya dihadapan Rosululloh
 
Allah telah menerima taubat sisa oramg orang Hawazin jika mereka masuk Islam.Kurang lebih 20 hari setelah penaklukan kota mekah mereka mendatangi Nabi dalam keadaan menyerahkan diri.Saat itu mereka telah sampaiu di Ji,ranah sebuah wilayah didekat Mekkah.Rosululloh memberikan dua pilihan kepada mereka,memilih Harta atau tawanan,maka mereka memilih tawanan,yang ketika itu berjumlah 6000 orang terdiri dari Anak anak dan kaun wanita.Lalu Rosul menyerahkan tawanan tersebut kepada mereka,sedangkan harta rampasan dibagikan kepada para pengikut perang dan kepada sejumlah Orang thulaqo untuk menyantuni mereka yang baru masuk islam.
 
Rosululloh memberikan kepada masing masing orang seratus ekor unta,diantara mereka adalah Malik bin Auf AnNadhari,dan diangkat sebagai pimpinan kaumnya seperti semula
 
Rasul saw memberikan bagian harta rampasan perang kepada para orang-orang penting Arab Quraisy yang baru masuk Islam, juga memberikan bagian kepada orang-orang Quraisy yang lain sedangkan Rasul saw tidak memberikan orang-orang Anshar bagian harta rampasan perang sedikitpun, sehingga hal ini membuat sebagian dari mereka berkomentar karena merasa bersedih di sebabkan tidak mendapatkan bagian harta rampasan perang, sehingga sebagian dari mereka mengatakan:
“Rasulullah saw telah bertemu dengan kaumnya, artinya beliau saw tidak akan mengingat kita lagi setelah Allah SWT membuka kota Mekkah dan orang-orang Quraisy masuk islam.
 
Mendengar hal ini, Rasul saw mengumpulkan orang-orang Anshar dan berpidato di depan mereka, maka beliau saw bersabda setelah bertahmid kepada Allah SWT dan memuji-Nya:
 
“Wahai sekalian orang-orang Anshar! Ada suatu ucapan dari kalian yang telah sampai kepada saya, suatu ketidakpuasan yang kalian dapatkan tentang saya dalam diri kalian? Bukankah kalian dulu adalah orang-orang yang sesat maka Allah swt. Memberikan petunjuk kepada kalian? Kalian adalah orang-orang yang fakir kemudian Allah SWT Menjadikan kalian orang-orang yang kaya? Kalian saling bermusuhan maka Allah SWT menjadikan hati kalian bersatu, mereka menjawab: benar! Allah dan Rasul-Nya adalah pemberi kebaikan dan kemuliaan kepada kami, kemudian beliau saw bersabda lagi: ‘tidakkah kalian menjawabku wahai orang-orang Anshar? Mereka mengatakan: dengan apa kami menjawabmu wahai Rasulullah? untuk Allah SWT dan Rasul-Nya pemberian dan karunia, demi Allah SWT jika  kalian mengatakan hal ini kalian akan membenarkannya, kalian mengatakan anda telah di dustakan oleh kaum anda maka kami membenarkanmu, dan kamu di usir maka kami menolongmu, dan kamu terusir maka kami menjagamu, anda fakir dan kami membantumu, apakah kalian akan mengatakan hal tersebut pada diri kalian mengenai  sesuatu yang tidak bernilai dari dunia yang aku lakukan untuk melembutkan hati orang-orang yang baru masuk Islam, sementara  kalian saya tinggalkan dengan islam karena iman kalian lebih kuat, wahai kaum Anshar! Apakah kalian tidak rela dengan berangkatnya orang-orang dengan mendapatkan unta dan kambing , sementara kalian kembali ke tempat kalian bersama Rasulullah saw? Maka Demi jiwa Muhammad saw yang berada di genggaman-Nya, seandainya bukan karena Hijrah maka saya adalah termasuk orang Anshar, seandainya seseorang berjalan dalam sebuah perjalanan dan orang-orang anshar memilih jalan yang lain maka aku akan mengikuti jalan anshar, ya Allah rahmatilah orang-orang Anshar, anak-anak anshar dan cucu-cucu kaum anshar!, maka kaum anshar menangis sehingga air matanya membasahi jenggot mereka, kemudian mereka mengatakan: “kami rela dengan pembagian Rasulullah saw.”
 
Ibrah
 
Intelijen, bahwa setiap aktifitas peperangan yang dilakukan oleh Rasul saw tidak pernah terlepas dari aktifitas intelijen. Aktifitas ini penting sebagai peunjang keberhasilan perang dan dakwah. Bahwa penguasaan medan dan kekuatan musuh sangatlah berpengaruh terhadap penyusunan dan penentuan strategi yang tepat. Masih ingat peristiwa Rasul saw mengutus ‘Abdullah bin Jahsy sebagai intelijen dengan instruksi yang jelas dan rapih, dan ‘Abdullah bin Jahsy pun mengikuti persis apa yang diperintahkan Rasul saw, tidak dikurangi dan ditambahkan.
 
Rasulullah saw. mengutus ‘Abdullah bin Jahsy bin Ri’ab al-Asadi pada bulan Rajab. Bersamanya turut serta 8 orang dari Muhajrin. Rasulullah saw. memberikan sepucuk surat kepada ‘Abdullah bin Jahsy. Beliau memerintahkan kepadanya untuk tidak membuka/melihat surat tersebut kecuali setelah berjalan dua hari berturut-turut. Artinya, perintah beliau bersifat sangat rahasia, dan tidak boleh bocor kepada siapa pun. ‘Abdullah bin Jahsy pun diperintahkan untuk tidak bertanya sesuatu pun, kecuali setelah membuka surat itu dua hari kemudian.
‘Abdullah bin Jahsy pun berjalan selama dua hari. Setelah itu, barulah surat tersebut dibukanya. Al-Waqidi mengisahkan isi surat tersebut sebagai berikut:
Berjalanlah sampai ke jantung daerah Nakhla—dengan nama Allah—dan sampai ke kolam (sumur)-nya. Janganlah engkau mencegah seorang pun dari sahabat-sahabatmu untuk turut bersamamu. Laksanakanlah perintahku beserta orang-orang yang mengikutimu sampai di jantung daerah Nakhla (terletak antara Makkah dan Thaif, pen.). Lalu amatilah gerak-gerik orang-orang Quraisy.
• Boleh meminjam atau menyewa senjata atau meminta bantuan personil kepada orang kafir.
Dalam peperangan ini disebabkan kekurangan bekalan senjata maka Rasul saw  meminjam senjata dan seratus baju besi daripada Sofwan bin Umaiyah yang belum Islam lagi pada masa itu. Pinjaman ini tidak menjatuhkan maruah umat Islam kerana Sofwan adalah seorang yang dipercayai dan dia agak lemah serta tidak mampu menguasai umat Islam melalui senjata yang dipinjamkan itu.
 
Atas dasar pertimbangan itu diperbolehkan meminjam atau menyewa pada orang kafir dalam pengadaan amunisi dakwah. Syaratnya adalah tidak mempengaruhi arah kebijakan dakwah dan tidak mengkontaminasi konten dari dakwah itu sendiri. Contohnya ketika ada orang non-muslim yang bersedia membantu pengadaan brosur Pemilu, maka hal itu sah-sah saja. Asalkan tidak ada deal-deal politik yang mempengaruhiarah kebijakan dakwah di parlemen atau kebijakan khusus yang harus diluluskan.
• Keikutsertaan wanita dalam peperangan
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: “Rasulullah saw. pernah berperang bersama Ummu Sulaim serta beberapa orang kaum wanita Ansar. Ketika beliau sedang bertempur, mereka membantu memberi minum serta mengobati para prajurit yang terluka.” (Shahih Muslim No.3375)
 
Dijelaskan bahwa keikutsertaan wanita dalam berperang tidaklah lebih fungsinya untuk merawat yang terluka dan memberikan air kepada pasukan. Adapun belati yang dibawa Ummu Sulaim hanya sebagai self defence. Adapun kewajiban fardhu ‘ain berperang bagi wanita ketika negerinya diserang, maka seluruh penduduknya wajib untuk membela tanah airnya.
• Larangan membunuh wanita, anak-anak dan budakDari ‘Aidz Ibnu Umar dan al-Muzanny Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.” Riwayat Daruquthni.
 
Karena Islam adalah agama yang tinggi, maka Islam sangat menghormati wanita dan anak-anak sekalipun dalam keadaan berperang. Diharamkan membunuh wanita dan anak-anak ketika dalam peperangan. Adapun pengecualian untuk hal ini ketika wanita dan anak-anak itu aktif menyerang dan seorang muslim yang mengahadapinya dalam keadaan terdesak, tidak ada jalan kecuali memeranginya. Karena jika tidak diperangi justru akan adapat menyebabkan kematian.
• Jihad untuk dakwah bukan untuk menghancurkanJihad peperangan yang dilakukan umat Islam bukanlah untuk menghancurkan suatu negeri, tujuannya adalah sebagai bentuk membuka jalan syiar dakwah. Penaklukan terhadap suatu negeri yang dilakukan umat Islam bukanlah untuk mengeruk kekayaan suatu negeri apalagi menghancurkannya. Penaklukan negeri yang dilakukan umat Islam diniatkan sebagai pembuka jalan dakwah di negeri tersebut.Hal ini jelas dicontohkan Rasul saw ketika melakukan pengepungan terhadap benteng Tha’if. Rasul saw tidak serta merta melululantakkan banteng Tha’if, justru Rasul saw mendoakan agar Allah SWT memberikan hidayah kepada orang-orang Hawazih dan Tsaqif. Ini dilakuakn karena jihad bukanlah sebuah bentuk penaklukan semata, tapi merupakan bagian

Hukum Istigfar untuk orang musyrik

LARANGAN  MINTA AMPUNAN KEPADA ORANG MUSYRIK

 

Surat   At-Taubah : 113-116

 

“Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang Beriman memintakan ampun bagi orang-orang musyrik,walaupun mereka merupakan kaum kerabat, sudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah para penghuni neraka jahim.” (113)

“Dan permintaan ampun Ibrahim untuk bapaknya tidak lain hanyalah suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Setelah jelas bagi Ibrahim bahwa dia merupakan musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim merupakan orang yang banyak berdoa lagi penyantun”. (114)

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum sesudah Dia beri petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya allah mengetahui segala sesuatu”. (115)

“Sesungguhnya kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah.” (116)

 

 

ASBABUN  NUZUL

(113) . Pada saat Abu Thalib akan meniggal Nabi SAW menyuruh Abu Thalib mengucapkan “ Tidak ada Tuhan selain Allah.”Tetapi Abu Thalib tidak bisa mengucapkan sampai akhir hayatnya.Maka Nabi akan memintakan ampun untuk Abu Thalib selama dia tidak dilarang.Maka turunlah ayat ini.”Sesungguhnya kamu tidak dapat menunjukkan orang yang kamu cintai. Namun Allah menunjukkan orang yang dikehedakinnya.”

 

KEUTAMAAN ATAU INTINYA YANG DAPAT DIAMBIL DARI AYAT 113-116

1. Nabi SAW ingin memintakan ampun kepada Allah untuk Abu Thalib tidak diterima oleh Allah karena perbedaan Aqidah.Karena aqidah adalah ikatan yang paling kuat dibanding ikatan nasab.
2. Sebagai seorang beriman tidak boleh memintakan ampun untuk orang-orang musyrik apabila sudah datang penjelasan yang jelas dari ayat-ayat Allah. Surat An-Nisa : 48.


3. Amal kebaikan yang dilakukan orang musyrik tidak diterima oleh Allah.Surat Az-zumar (39) : 65


4. Orang musyrik penghuni neraka jahim. Surat Al-Maidah (5) : 72


5. Nabi SAW bersabda : “Sungguh aku dulu melarangmu dari tiga perkara:
a) Dahulu aku melarangmu  berziarah Kubur,sekarang berziarahlah supaya dengan menziarahinya kamu ingat akan kebaikan.
b) Dahulu aku melarangmu memakan daging kurban setelah 3 hari, sekarang makanlah dan simpanlah semaumu.
c) Dahulu aku melarangmu minum dari bejana secara langsung, sekarang minulah dari bejana apapun yang kamu maui, dan janganlah kamu meminum-minuman yang memabukkan.
6. As-Suhaili meriwayatkan dalam Ar-Raud dengan sanad yang di dalamnya ada sanad yang tidak diketahui.”Sesungguhnya Allah menghidupkan bapak dan ibu Nabi SAW ( Hadist palsu ). Mereka membuat hadist ini karena benci kepada Rasul SAW.Mendustakan firman Allah dan sabda Rasulnya.
7. Orang tua Nabi SAW dan orang-orang yang hidup sezaman dengan keduanya di Taklif oleh agama Ibrahim.Mereka yang mengikuti agama Ibrahim sudah dapat ampunan dari Allah,walaupun Nabi Muhammad SAW belum lahir.
8. Nabi Ibrahim mengajak umatnya untuk bertauhid kepada Allah,berbuat baik kepada tetangga,bersilaturahmi,membantu orang yang kesusahan.
9. Memberikan hartanya kepada orang lain sifat yang sangat terpuji.Dan tidak mencela Allah hanya sekedar mendapat rejeki yang cukup.
10. Allah SWT tidak akan menghukum atau menyesatkan suatu kaum kecuali setelah risalah disampaikan kepada mereka sehingga Hujjah dapat ditegakkan atas mereka.Memintakan ampun untuk musyrik yang sudah  meninggal sebelum datangnya risalah dimaafkan.
11. Sebagai orang yang beriman harus memerangi kaum musyrikin dan raja-raja yang kafir agar mereka percaya sepenuhnya kepada pertolongan Allah yang memiliki kerajaan langit dan bumi.Mereka tidak boleh takut kepada musuh-musuhNya.Sesengguhnya tidak ada pelindung bagi mereka selain Allah dan tidak ada penolong bagi mereka selain Dia.
 



 

 

Kamis, 21 April 2011

Isteri isteri Nabi

يا ايها النبي انا احللنا لك ازواجك اللاتي....

عدد أزواج النبي صلى الله عليه وآله وسلم.
وهو العدد الذي بالغ فيه البعض روى صاحب الميزان: إن النبي صلى الله عليه وآله وسلم تزوج بخمس عشرة إمرأة، ودخل بثلاث عشرة إمرأة منهن، وقبض عن تسع، فأما اللتان لم يدخل بهما: فعمرة وسبا، وأما الثلاث عشرة اللاتي دخل بهن.
فأولهن: خديجة بنت خويلد.
ثم سودة بنت زمعة.
ثم أم سلمة واسمها هند بنت أبي أمية.
ثم أم عبد الله
عائشة بنت أبي بكر.
ثم حفصة بنت عمر.
ثم زينب بنت خزيمة بن الحارث أم المساكين.
ثم زينب بنت جحش.
ثم أم حبيبة رملة بنت أبي سفيان.
ثم ميمونة بنت الحارث.
ثم زينب بنت عميس.
ثم جويرية بنت الحارث.
ثم صفية بنت حمى بن أخطب.
والتي وهبت نفسها للنبي خولة بنت حكيم السلمي، وكان له سريتان يقسم لهما مع أزواجه: مارية القبطية.
وريحانة الخندقية.
والتسع اللاتي قبض عنهن: عائشة.
وحفصة.
وأم سلمة.
وزينب بنت جحش.
وميمونة بنت الحارث.
وأم حبيب بنت أبي سفيان.
وجويرية.
وسودة.
وصفية، وأفضلهن: خديجة بنت خويلد.
ثم أم سلمة ثم ميمونة (1).
وقال أبو عمر في الإستيعاب: اللواتي لم يختلف أهل العلم فيهن.
هن إحدى عشر إمرأة تزوجها رسول الله صلى الله عليه وسلم، ست من قريش، وواحدة من بني إسرائيل من ولد هارون عليه السلام، وأربع من سائر العرب.
وتوفي في حياته صلى الله عليه وسلم من أزواجه أثنتان: خديجة بنت خويلد.
وزينب بنت خزيمة، وتخلف منهن تسع بعده، وأما اللواتي إختلف فيهن ممن أبتنى بها أو فارقها أو عقد عليها ولم يدخل بها أو خطبها ولم يتم له العقد معها، فقد إختلف فيهن.
وفي أسباب فراقهن إختلافا " كثيرا " يوجب التوقف عن القطع بالصحة في واحدة منهن (2).
وعن ابن هشام في السيرة: لم يختلف أهل العلم على أنه صلى الله عليه وسلم.
تزوج ست من قريش هن: خديجة بنت خويلد، وسودة بنت زمعة.
وأم سلمة بنت أبي أمية.
وعائشة بنت أبي بكر.
وحفصة بنت عمر.
وأم حبيبة بنت أبي سفيان، وإنه تزوج من العربيات وغيرهن أربع هن: زينب بنت جحش وميمونة بنت الحارث.
وزينب بنت خزيمة.
وجويرية بنت الحارث، وتزوج من بني إسرائيل واحدة هي: صفية بنت حيي من ولد هارون عليه السلام.
وكان له سريتان يقسم لها مع أزواجه هما: مارية القبطية.
وريحانة.

Senin, 18 April 2011

Kemenangan

Kemenangan, dibahasakan dengan الفوز، الفلاح، النصر. Kemenangan dapat terjadi di dunia, model ini tentu yang dipahami dan diinginkan semua orang. Terjadi pula di akhirat, meskipun yang ini sebenarnya adalah kemenangan yang sebenarnya, akan tetapi sangat sedikit yang menganggap bahwa ini adalah kemenangan. Ada juga kemenangan ide (pemikiran), ada kemenangan materi (kekuasaan) dan kemenangan ide Dan sekaligus materi.

Minggu, 17 April 2011

ISTIGHOTSAH

اذ تستغيثون ربكم فاستجاب لكم ....

ISTIGHOSTAH dan DO'A
Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke 13.
Dr. KH. Ali Akhmadi Lc, MA,



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.  

Mukaddimah. Hadirin yang berbahagia.
- Mari kita membaca tasbih 3x
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر.
- Taubah nasional, mari kita bertaubah dengan menghadirkan diri kita, orang tua dan bangsa Indonesia yang kita cintai ini, dengan penuh khusyu' membaca DO'A nabi Yunus as.
لا اله الا انت سبحانك أني كنت من الظالمين
- Memohon kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta masuk surga.
اشهد ان لا اله الا الله استغفر الله أسالك الجنة وأعوذ بك من النار ٣x
اللهم انك عفو كريم تحب العفو فاعف عنا ٢ x يا كريم


يا الله x ٣
اللهم لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك. اللهم صل على سيدنا
 محمد وعلى  ال سيدنا محمد.
Ya Allah segala puji bagiMu, Engkau pemilik alam semesta, Engkau pembolak balik hati manusia, Engkau penentu dan tempt kembali segala sesuatu. KepadaMu ya Allah kami semua mengadu.

اللهم انت ربنا لا اله الا انت، خلقتنا ونحن عبادك، ونحن على عهدك ووعدك ما استطعنا، نعوذ بك من شر ما صنعنا، نبوء لك بنعمتك علينا، ونبوء بذنوبنا فاغفر لنا..، فانه لا يغفر الذنوب الا انت.
ya Allah, ya Tuhan kami, tiada ilah kecuali Engkau, Engkau maha pencipta dan kami hanyalah hamba, kami pegangteguh perjanjian denganMu semampu kami, kami berlindung kepadaMu dari kesalahan dan perbuatan buruk kami, kami kembali dengan nikmatMu kepada kami, dan kami kembali dengan dosa-dosa kami maka ampuni kami, sesungguhnya tiada yang maha pengampun kecuali Engkau.

يا صاحب اسماء الحسنى
Wahai Engkau yang mempunyai Nama-Nama yang agung.
يا عالم السر وأخفى
 Wahai Engkau yang maha mengetahui yang samar Dan rahasia.
يا سامع الأصوات
 Wahai Engkau yang maha mendengarkan suara
يا مجيب الدعاء
Wahai Engkau yang maha mengabulkan DO'A 

يا الله x ٣
Indonesiaku, jadikanlah..negara yang melindungi, mengayomi dan me Sejahterakan penduduknya. Yang dihargai dunia.
يا الله x ٣
Bangsaku, jadikanlah bangsa yang baik, saleh, berjiwa besar, toleran, berakhlak mulia dan cinta negaranya. Bangsa yang selamat Dan jauh dari sift-sift negatif.
يا الله x ٣
Para pemimpinku,  jadikanlah pemimpin yang bijaksana, yang mencintai rakish dan dicintai rakyatnya, tulus BEKERJA untuk bangsa.
يا الله x ٣
Tanah airku, jadikanlah  tanah air yang berkah, selamat dari perpecahan, terjaga wilayahnya.

Ya Allah, jadikanlah kami dapat melayani rakyat, rindu dan dirindukan oleh mereka, jadikanlah kami selalu bersama mereka Dan membangun Indonesia dengan mereka.
ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننا من الخاسرين
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

Kamis, 14 April 2011

Berzikir dan Berdo'a. AL MA'TSURAT dan DO'A MALAM

اعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

بسم الله الرحمن الرحيم
الم (1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255) لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (256) اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آَمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (257)

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (284) آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)

بسم الله الرحمن الرحيم
الم (1) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (2)

وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (111) وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا (112)

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (129) (7 مرة)

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا (110) وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا (111)

قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (114) أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116) وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ (117) وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (118)

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ (17) وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ (18) يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرَجُونَ (19) وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (20) وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (21) وَمِنْ آَيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (22) وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ (23) وَمِنْ آَيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (24) وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ الْأَرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (25) وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ (26) وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَى فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (27)

بسم الله الرحمن الرحيم
حم (1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (2) غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ (3)

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)

بسم الله الرحمن الرحيم
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

بسم الله الرحمن الرحيم
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4) (3 مرات)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5) (3 مرات)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6) (3 مرات)

اصبحنا واصبح الملك...(3 مرات)
اصبحنا على فطرة...(3 مرات)
اللهم اصبحت منك...(3 مرات)
اللهم ما اصبح بي...(3 مرات)
يا ربي لك الحمد ...(3 مرات)
رضيت بالله...(3 مرات)
سبحان الله وبحمده...(3 مرات)
بسم الله الذي لا يضر...(3 مرات)
اللهم انا نعوذ بك من ان نشرك...(3 مرات)
اعوذ بكلمات التامات...(3 مرات)
اللهم انا نعوذ بك من الهم...(3 مرات)
اللهم عافني في بدني...(3 مرات)
اللهم اني اعوذ بك من الكفر...(3 مرات)
اللهم انت ربي لااله انت...(3 مرات)
استغفر الله العظيم...(3 مرات)
اللهم صل على سيدنا محمد...مجيد (10 مرات)
سبحان الله والحمد لله...(100 مرات)
لااله الا الله وحده لا شريك له...(10 مرات)
سبحانك اللهم وبحمدك...(3 مرات)
اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك.

DO'A MALAM

DO’A MALAM

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي، وَتَلُمَّ بِهَا شَعَثِي، وَتُرَدَّ بِهَا أُلْفَتِي، وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي، وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي، وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي، وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ، اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا، وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ، وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ، اللَّهُمَّ أَنْزَلْتُ بِكَ حَاجَتِي، وَإِنْ قَصُرَ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَمَلِي، وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الأُمُورِ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ، كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ، اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَنْهُ عَمَلِي، وَلَمْ تَبْلُغْهُ أُمْنِيَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ، أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ، وَأَسْأَلُكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْدِيِّينَ، غَيْرَ ضَالِّينَ وَلا مُضِلِّينَ، حَرْبًا لأَعْدَائِكَ، وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاسَ، وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ، اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ، وَعَلَيْكَ الاسْتِجَابَةُ، اللَّهُمَّ وَهَذَا الْجُهْدُ، وَعَلَيْكَ التُّكْلانُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ، اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ، وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ، أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ، مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ، وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ، وَالْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ، إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ، وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي لا يَنْبَغِي الْحَمْدُ إِلا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الْعَرْشِ وَالْبَهَاءِ، سُبْحَانَ ذِي الْمَقْدِرَةِ وَالْكَرَمِ، سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي، وَنُورًا فِي قَبْرِي، وَنُورًا فِي سَمْعِي، وَنُورًا فِي بَصَرِي، وَنُورًا فِي شَعْرِي، وَنُورًا فِي بَشَرِي، وَنُورًا فِي لَحْمِي، وَنُورًا فِي دَمِي، وَنُورًا فِي عِظَامِي، وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُورًا مِنْ خَلْفِي، وَنُورًا عَنْ يَمِينِي، وَنُورًا عَنْ شِمَالِي، وَنُورًا مِنْ فَوْقِي، وَنُورًا مِنْ تَحْتِي، اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا.

Aku rind SURGA

AKU RINDU DI SURGA

PERBANDINGAN antara Kesenangan DUNIA dan SURGA

Kepuasan di dunia.
-- زين للناس حب الشهوات...٣/١٤-١٥
" Kehidupan manusia dihiasi dengan mencintai kesenangan dari wanita, anak-anak, hartakekayaan dari emas dan perak, Binatang kuda yang mahal, hewan piaraan Dan sawahladang. Semua itu Adalah kepuasan dunia, Dan disisi Allah ada kesenangan yang lebih sempurna" 3/14-15.

لا يغرنك تقلب الذين كفروا... متاع قليل..٣/١٩٦-١٩٧
"kamu jangan tertipu dengan kehebatan orang-orang kafir dalam membolak-balik dunia (menguasai)nya. Itu adalah kepuasan yang sedikit" 3/196-197.
 رضيتم بالحياة الدنيا.... الا قليل ٩/٣٨
" wahai orang-orang beriman, kenapa kalian, jika dipanggil untuk berjihad di jalan Allah kalian merasa berat (sekaan ditarik oleh bumi), puss ah kalian dengan Kehidupan dunia ini? Padahal kepuasan Kehidupan dunia jika di banding dengan kepuasan akhirat hanyalah sedikit" 9/38.
ولا تقولوا لما تصف ألسنتكم ..متاع قليل..١٦/١١٦-١١٧
" kalian jangan mengatakan terhadap apa yang disifati oleh lisan kalian dengan dusta, ini haram dan ini halal, agar kalian dap at berbohong kepada Allah. Sesungguhnya orang yang berbohong kepada Allah tidak Akan beruntung. Jika berhasil tapi dengan cara bohong, maka itu adalah kepuasan yang sedikit" 16/116-117.

Kepuasan di surga.

. الحجر ٤٥-٤٨

الزخروف ٦٨-٧٢  
..الدخان ٥١-٥٧


PENGERTIAN SURGA
Rindu adalah kondisi hati
Secara bahasa adalah taman, secara istilah tempat yang disiapkan untuk para penghuninya dengan segala fasilitas kesenangan yang tidak dapat digambarkan dengan bahasa dunia kecuali sebatas contoh. Sebutan surga lebih popular dari pada pengertiannya. Ada juga pengertian yang langsung menunujuk pada kesenangan kehidupan yang ada di dalamnya dengan:
فيها ما لاعين رأت ولا اذن سمعت ولا خطر على قلب بشر artinya: “Di dalamnya ada segalanya yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah di dengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam pikiran manusia”
Surga dalam al Qur’an
 
جنات 60 مرات, (dengan bentuk jama’) di ulang sebanyak 60 kali)
الجنة 54 مرات, (dengan bentuk mufrod ma’rifah di ulang 54 kali)
جنة بهذا اللفظ 18 مرات ولكن المعنى مختلف (dengan bentuk mufrod nakiroh di ulang 18 kali)
 
NAMA-NAMA SURGA
Di antara nama-nama surga:
الفردوس وهو اعلاها ودار السلام ودار الخلد ودار المقامة وجنة المأوى والنعيم والمقام الأمين وعدن ومقعد صدق والحسنى وكل
في القرآن وقال تعالى وان الدار الآخرة لهي الحيوان فعد بعضهم في أسماء الجنة دار الحيوان وفيه نظر 
Nama-nama surge:
- Surga firdaus, yang paling tinggi
- Darus salam (tempat keselamatan)
- Darul khuldi (rumah kelanggengan)
- Darul muqomah (rumah tinggal)
- Jannatul makwa (taman tempat tinggal)
- Darun nai’m (rumah kesenangan)
- Maqamul amin (tempat aman)
- Jannatu adn (taman Adn)
- Maq’adi sidqin (tempat yang benar)
- Al husna (puncak kebaikan)
Semuanya ada dalam al Qur’an. Ada yang menambahkan satu nama yaitu Darul hayawan.
BANGUNAN SURGA
Potret bangunan yang kita rindukan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : حَائِطُ الْجَنَّةِ لَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ ، وَلَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ ، وَدَرَجُهَا الْيَاقُوتُ وَاللُّؤْلُؤُ ، وَكُنَّا نُحَدَّثُ أَنَّ رَضْرَاضَ أَنْهَارِهَا اللُّؤْلُؤُ ، وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانِ وروي عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي صفة الْجَنَّة : وحصلبها الصوار "
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أَقَلَّ سَاكِنِي الْجَنَّةِ النِّسَاءُ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ ،
Batu batanya dari emas dan perak, yang di selingi dengan mutiara, batu kerikil sungainya dari mutiara, tanahnya dari za’faran.
 
 
NIKMAT SURGA

Kenikmatan Serta kesenangan surga tiada bandingannya di dunia, nampak jelas dalam penjelasan Nabi,
 
. وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى ، قَالَ : أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لا عَيْنٌ رَأَتْ ، وَلا أُذُنٌ سَمِعَتْ،
وَلا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ "
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَمَنْ يَنْظُرُ إِلَى جِنَانِهِ ، وَأَزْوَاجِهِ ، وَنَعِيمِهِ ، وَخَدَمِهِ ، وَسُرُرِهِ مَسِيرَةَ أَلْفِ سَنَةٍ ، وَأَكْرَمُهُمْ عَلَى اللَّهِ مَنْ يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِهِ غَدْوَةً وَعَشِيَّةً ، ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ "
 
 artinya: "Allah berfirman, saya siapkan kepada hambaKu yang saleh apa yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga dan belum pernah terlintas dalam pikiran manusia.
Artinya: "posisi paling rendah penduduk surga adalah orang yang melihat taman tamannya, istri istrinya, kesenangannya, para pelayannya, kama dan tempat tidurnya (katil katil) panjangnya sama dengan perjalanan seribu tahun. Dan yang paling mulia dari mereka adalah Allah pagi dan sore"
 
Melihat Allah
 
 
قَالَ : قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم هَذِهِ الآيَةَ : لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ ، قَالَ : إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ، نَادَى مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ، إِنَّ لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ مَوْعِدًا يَشْتَهِي أَنْ يُنْجِزَكُمُوهُ ، قَالُوا : مَا هَذَا الْمَوْعُودُ ؟ أَلَمْ يُثَقِّلْ مَوَازِينَنَا ، وَيُنَضِّرْ وُجُوهَنَا ، وَيُدْخِلَنَا الْجَنَّةَ ، وَيُجِرْنَا مِنَ النَّارِ ؟ قَالَ : فَرُفِعَ الْحِجَابُ ، فَيَنْظُرُونَ إِلَى وَجْهِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، قَالَ : فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَيْهِ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ ،
Bidadari
 
 
Makanan
Minuman
Peralatan makan minum
 
PENGHUNI SURGA
Manusia yang hatinya seperti hati burung
Penghuni surga dia antaranya adalah wanita.
وصح عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ "
 
            Melihat Allah
 
     
 
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الْجَنَّةَ صُوَرُهُمْ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لا يَبْصُقُونَ ، وَلا يَمْتَخِطُونَ ، وَلا يَتَغَوَّطُونَ فِيهَا ، آنِيَتُهُمْ وَأَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ ، وَمَجَامِرُهُمْ مِنَ الأَلُوَّةِ ، وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ ، وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سَاقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الْحَسَنِ ، لا اخْتِلافَ بَيْنَهُمْ ، وَلا تَبَاغُضَ ، قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبٍ وَاحِدٍ ، يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا "
وَإِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لا يَقْطَعُهَا ، وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : وَظِلٍّ مَمْدُودٍ ، وَلَمَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا ، وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً ، لا يَبُولُونَ ، وَلا يَتَغَوَّطُونَ ، وَلا يَتْفُلُونَ ، وَلا يَمْتَخِطُونَ ، أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ ، وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ ، وَمَجَامِرُهُمُ الأَلُوَّةِ ، وَأَزْوَاجُهُمُ الْعِينُ ، عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ ، عَلَى صُورَةِ أَبِيهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ هَذَا حَدِيثٌ مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ ، أَيْضًا عَنْ قُتَيْبَةَ
وقال الحسن : « لو علم العابدون في الدنيا أنهم لا يرون ربهم في الآخرة لذابت أنفسهم في الدنيا » وعن ابن عمر ، قال : إن أدنى أهل الجنة منزلة لمن ينظر في ملكه وسرره ألفي سنة يرى أقصاه كما يرى أدناه ، وأرفعهم منزلة لمن ينظر إلى ربه بالغداة والعشي عن سعيد بن جبير ، قال : إن أدنى أهل الجنة منزلة من له قصر فيه سبعون ألف خادم ، بيد كل خادم صحفة سوى ما في يد صحابتها لا يفتح بابه لشيء يريده ، لو صافه أهل الدنيا لوسعهم ، وإن أفضلهم منزلة الذي ينظر في وجه الله غدوة وعشية « ونحوه عن الأعمش ، عن هشام بن حسان ، قال : إن الله تعالى ليتجلى لأهل الجنة ، فإذا رآه أهل الجنة نسوا نعيم الجنة »
عن خالد بن معدان عن المقدام بن معدي كرب الكندي قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إن للشهيد عند الله تسع خصال - أنا أشك (2) - يغفر الله ذنبه (3) في أول دفعة من دمه ، ويرى مقعده من الجنة ، ويحلى بحلية الايمان (4) ، ويجار من عذاب القبر ، ويزوج (5) من الحور العين ، ويؤمن الفزع الاكبر ، ويوضع على رأسه تاج الوقار ، كل ياقوته خير من الدنيا وما فيها ، ويزوج ثنتين وسبعين زوجة من حور العين ، ويشفع في سبعين إنسانا من أقاربه (6).
عَنْ سَهْلِ بن مُعَاذٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَن ْرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:"مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيَّرَ مِنْ حُورِ الْعَيْنِ أَيَّتُهُنَّ شَاءَ، وَمَنْ تَرَكَ أَنْ يَلْبَسَ صَالِحَ الثِّيَابِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهَا تَوَاضُعًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ فِي حُلَلِ الإِيمَانِ أَيَّتُهُنَّ شَاءَ".
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لِلرَّجُلِ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ زَوْجَتَانِ مِنَ حُورِ الْعِينِ عَلَى كُلِّ وَاحِدَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً يُرَى مُخُّ سَاقِهَا مِنْ وَرَاءِ الثِّيَابِ ». تحفة 14408 معتلى 10213
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:أَرْبَعَةُ أَجْبَالٍ مِنْ أَجْبَالِ الْجَنَّةِ، وَأَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ، وَأَرْبَعَةُ مَلاحِمَ مِنْ مَلاحِمِ الْجَنَّةِقِيلَ: فَمَا الأَجْبَالُ؟ قَالَ:أُحُدٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ، جَبَلٌ مِنْ جِبَالِ الْجَنَّةِ، وَالطُّورُ جَبَلٌ مِنْ جِبَالِ الْجَنَّةِ، وَلِبْنَانُ جَبَلٌ مِنْ جِبَالِ الْجَنَّةِ، وَالأَنْهَارُ الأَرْبَعَةُ: النِّيلُ، وَالْفُرَاتُ، وَسَيْحَانُ، وَجَيْحَانُ، وَالْمَلاحِمُ: بَدْرٌ، وَأُحُدٌ، وَالْخَنْدَقُ، وَحُنَيْنٌ.
 

Minggu, 03 April 2011

Pengobatan dengan Kay

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : الشِّفَاءُ فِي ثَلاثَةٍ : فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ ، أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ ، أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ ، وَأَنا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّالِحِيُّ ، أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ بِشْرَانَ ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّفَّارُ ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ الرَّمَادِيُّ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ ، عَنْ أَبِي الأَحْوَصِ ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ ، قَالَ : جَاءَ نَفَرٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ صَاحِبًا لَنَا اشْتَكَى ، أَفَنَكْوِيهِ ؟ قَالَ : فٍََسَكَتَ سَاعَةً ، ثُمُّ قَالَ : إِنْ شِئْتُمْ فَاكْوُوهُ ، وَإِنْ شِئْتُمْ فَارْضِفُوهُ ، يَعْنِي بِالْحِجَارَةِ وَرُوِيَ عَنْ جَابِرٍ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَوَى سَعْدَ بْنَ مُعَاذٍ بِيَدِهِ مِنْ رَمْيَتِهِ بِمِشْقَصٍ ، ثُمَّ وَرِمَتْ ، فَحَسَمَهُ الثَّانِيَةَ وَالْمِشْقَصُ : نَصْلُ السَّهْمِ إِذَا كَانَ طَوِيلا غَيْرَ عَرِيضٍ ، فَإِنْ كَانَ عَرِيضًا ، فَهُوَ الْمِعْبَلَةُ وَعَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : رُمِيَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ يَوْمَ الأَحْزَابِ عَلَى أَكْحَلِهِ ، فَبَعَثَ النَّبِيُّ إِلَيْهِ طَبِيبًا ، فَقَطَعَ مِنْهُ عِرْقًا ، ثُمَّ كَوَاهُ عَلَيْهِ وَعَنْ أَنَسٍ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَوَى أَسْعَدَ بْنَ زُرَارَةَ مِنَ الشَّوْكَةِ وَرُوِيَ أَنَّهُ كَوَاهُ فِي حَلْقِهِ مِنَ الذَّبْحَةِ وَقَالَ أَنَسٌ : كُوِيتُ مِنْ ذَاتِ الْجُنُبِ ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيٌّ ، وَشَهِدَنِي أَبُو طَلْحَةَ ، وَأَنَسُ بْنُ النَّضْرِ ، وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ ، وَأَبُو طَلْحَةَ كَوَانِي وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ ، أَنَّهُ اكْتَوَى فِي أَصْلِ أُذُنِهِ مِنَ اللِّقْوَةِ ، وَكَوَى ابْنَهُ وَاقِدًا قَالَ أَبُو سُلَيْمَانَ الْخَطَّابِيُّ : الْكَيُّ دَاخِلٌ فِي جُمْلَةِ الْعِلاجِ وَالتَّدَاوِي الْمَأْذُونُ فِيهِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْكَيِّ يَحْتَمِلُ أَنْ يَكُونَ مِنْ أَجْلِ أَنَّهُمْ كَانُوا يُعَظِّمُونَ أَمْرَهُ ، وَيَرَوْنَ أَنَّهُ يَحْسِمُ الدَّاءَ وَيُبَرِّئَهُ ، وَإِذَا لَمْ يَفْعَلْ ، هَلَكَ صَاحِبُهُ ، وَيَقُولُونَ : آخَرُ الدَّوَاءِ الْكَيُّ ، فَنَهَاهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ ، إِذَا كَانَ عَلَى هَذَا الْوَجْهِ ، وَأَبَاحَ اسْتِعْمَالَهُ عَلَى مَعْنَى طَلَبِ الشِّفَاءِ وَالتَّرَجِّي لِلْبُرْءِ بِمَا يُحْدِثُ اللَّهُ مِنْ صُنْعِهِ فِيهِ ، فَيَكُونُ الْكَيُّ وَالدَّوَاءُ سَبَبًا لا عِلَّةً وَفِيهِ وَجْهٌ آخَرُ ، وَهُوَ أَنْ يَكُونَ نَهْيُهُ عَنِ الْكَيِّ ، هُوَ أَنْ يَفْعَلَهُ احْتِرَازًا عَنِ الدَّاءِ قَبْلَ وُقُوعِ الضَّرُورَةِ ، وَنُزُولِ الْبَلِيَّةِ ، وَذَلِكَ مَكْرُوهٌ ، وَإِنَّمَا أُبِيحَ الْعِلاجُ ، وَالتَّدَاوِي عِنْدَ وُقُوعِ الْحَاجَةِ ، وَدُعَاءِ الضَّرُورَةِ إِلَيْهِ ، وَقَدْ يَحْتَمِلُ أَنْ يَكُونَ إِنَّمَا نَهَى عِمْرَانَ عَنِ الْكَيِّ فِي عِلَّةٍ بِعَيْنِهَا لِعِلْمِهِ أَنَّهُ لا يَنْجَعُ ، أَلا تَرَاهُ يَقُولُ : فَمَا أَفْلَحْنَا ، وَقَدْ كَانَ بِهِ الْبَاسُورُ ، وَلَعَلَّهُ إِنَّمَا نَهَاهُ عَنِ اسْتِعْمَالِ الْكَيِّ فِي مَوْضِعِهِ مِنَ الْبَدَنِ ، وَالْعِلاجِ إِذَا كَانَ فِيهِ الْخَطَرُ الْعَظِيمِ كَانَ مَحْظُورًا ، وَالْكَيُّ فِي بَعْضِ الأَعْضَاءِ يَعْظُمُ خَطَرُهُ ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ فِي بَعْضِهَا ، فَيُشْبِهُ أَنْ يَكُونَ النَّهْيُ مُنْصَرِفًا إِلَى النَّوْعِ الْمَخُوفِ ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ اكْتَوَى مِنَ اللِّقْوَةِ ، وَرُقِيَ مِنَ الْعَقْرَبِ

Cinta Dunia

عن حكيم بن حزام قال سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم فأعطاني ثم سألته فأعطاني ثم سألته فأعطاني فقال إن هذا المال حلوة خضرة فمن أخذه بطيب نفس بورك له فيه ومن أخذه بإشراف نفس لم يبارك له فيه وكان كالذي يأكل ولا يشبع واليد العليا خير من اليد السفلى
عن فاطمة بنت الخطاب ، أنها سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم ، يقول : « لا تزال أمتي بخير ما لم يظهر فيهم حب الدنيا في علماء فساق ، وقراء جهال ، وجبابرة ، فإذا ظهرت خشيت أن يعمهم الله بعقاب »
عن عبد الله بن عمر ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « لا يلقى الله أحد بشهادة أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إلا دخل الجنة ما لم يخلط معها غيرها » رددها ثلاثا قال قائل من قاصية الناس : بأبي أنت وأمي يا رسول الله ، وما يخلط معها غيرها ؟ قال : « حب الدنيا ، وأثرة لها ، وجمعا لها ، ورضى بها وعمل الجبارين »
عن سفيان بن سعيد قال : « كان عيسى عليه السلام يقول : حب الدنيا أصل كل خطيئة ، والمال فيه داء كبير . قالوا : وما داؤه ؟ ، قال : لا يسلم من الفخر ولا الخيلاء . قالوا : فإن سلم يشغله إصلاحه عن ذكر الله عز وجل »
عن جعفر بن سليمان قال : قال مالك بن دينار ، « اصطلحنا على حب الدنيا ، فلا يأمر بعضنا بعضا ، ولا ينهى بعضنا بعضا ، ولا يذرنا الله تعالى على هذا ، فليت شعري أي عذاب ينزل ؟ »
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:مَنْ أَشْرِبَ قَلْبَهُ حُبَّ الدُّنْيَا الْتَاطَ مِنْهَا بِثَلاثٍ: شَقَاءٍ لا يَنْفَدُ عَنَاهُ، وَحِرْصٍ لا يَبْلُغُ غِنَاهُ، وَأَمَلٍ لا يَبْلُغُ مُنْتَهَاهُ، فَالدُّنْيَا طَالِبَةٌ وَمَطْلُوبَةٌ، فَمَنْ طَلَبَ الدُّنْيَا طَلَبَتْهُ الآخِرَةُ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمَوْتُ فَيَأْخُذَهُ، وَمَنْ طَلَبَ الآخِرَةَ طَلَبَتْهُ الدُّنْيَا حَتَّى يَسْتَوْفِيَ مِنْهَا رِزْقَهُ.

TAUBAT atau TOBAT

TAUBAT/TOBAT

Artinya: putus, kembali dan menutup. Meninggalkan perbuatan kezaliman dengan perasaan menyesal yang dalam untuk melakukan semua kebaikan.
Hukumnya wajib bagi setiap orang dari semua bentuk pelanggaran, dosa dan kotoran kehinaan.
Dosa dan kezaliman:
1- Kepada Allah seperti teledor dari perintah Allah dan melakukan larangan Allah, menyia-nyiakan umur dan tenaga yang merupakan modal utama bagi setiap hamba Allah.
2- Kepada sesama makhluk Allah seperti menyakiti fisik dan perasaan, menggosip, memiliki haknya, merebut kekuasaan dan kepemilikannya
Syarat tobat:
Dosa kepada Allah
a. Berhenti dari perbuatan
b. Menyesal
c. Berjanji dengan hatinya untuk tidak mengulangi
Dosa kepada sesame makhluk
a. Syarat tiga di atas
b. Mengembalika seluruh barang atau benda
c. Minta di halalkan atau di maafkan.

DALIL
- Al qur’an

قال الله تعالى: " وتُوبُوا إلَى الله جَميعاً أَيُّه المُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ " النور: 31،
وقال تعالى: " اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إلَيْهِ " هود: 3،
وقال تعالى: " يَأَيُّهَا الَّذين آمَنُوا تُوبُوا إلَى الله تَوْبَةً نَصُوحاً " التحريم: 8.

- Hadis
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرةً رواه البخاري.
Rasul beristigfar dalam sehari lebih banyak dari 70 sampai 100 kali
وعن الأغر بن يسار المزني رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا أيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب في اليوم مائة مرةٍ رواه مسلم.
وعن أبي حمزة أنس بن مالكٍ الأنصاري خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم، رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لله أفرح بتوبة عبده من أحدكم سقط على بعيره وقد أضله في أرضٍ فلاةٍ متفقٌ عليه.
Allah sangat senang dan gembira dengan hambaNya yang bertobat
وفي رواية لمسلمٍ: لله أشد فرحاً بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرضٍ فلاةٍ، فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها، فأتى شجرةً فاضطجع في ظلها، وقد أيس من راحلته، فبينما هو كذلك إذ هو بها قائمةً عنده، فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح: اللهم أنت عبدي وأنا ربك، أخطأ من شدة الفرح.
وعن أبي موسى عبد الله بن قيسٍ الأشعري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إن الله تعالى يبسط يده بالليل ليتوب مسيء النهار، ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل حتى تطلع الشمس من مغربها رواه مسلم.
Pintu membuka pintu taubat kepada hambaNya 24 jam
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه رواه مسلم.
Batas di terima taubat adalah: jika matahari sudah terbit dari arah barat, dan sekarat mati.
وعن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إن الله عز وجل يقبل توبة العبد ما لم يغرغر رواه الترمذي وقال: حديثٌ حسنٌ.
Contoh dosa
- Tentang membunuh 100 orang
وعن أبي سعيدٍ سعد بن مالك بن سنانٍ الخدري رضي الله عنه أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال: كان فيمن كان قبلكم رجلٌ قتل تسعةً وتسعين نفساً، فسأل عن أعلم أهل الأرض، فدل على راهبٍ، فأتاه فقال: إنه قتل تسعةً وتسعين نفساً، فهل له من توبةٍ ؟ فقال: لا، فقتله فكمل به مائةً، ثم سأل عن أعلم أهل الأرض، فدل على رجلٍ عالمٍ فقال: إنه قتل مائة نفسٍ فهل له من توبةٍ ؟ فقال: نعم، ومن يحول بينه وبين التوبة ؟ انطلق إلى أرض كذا وكذا، فإن بها أناساً يعبدون الله تعالى فاعبد الله معهم، ولا ترجع إلى أرضك فإنها أرض سوءٍ، فانطلق حتى إذا نصف الطريق أتاه الموت، فاختصمت فيه ملائكة الرحمة وملائكة العذاب. فقالت ملائكة الرحمة: جاء تائباً مقبلاً بقلبه إلى الله تعالى، وقالت ملائكة العذاب: إنه لم يعمل خيراً قط، فأتاهم ملكٌ في صورة آدميٍ فجعلوه بينهم - أي حكماً - فقال: قيسوا ما بين الأرضين فإلى أيتهما كان أدنى فهو له، فقاسوا فوجدوه أدنى إلى الأرض التي أراد، فقبضته ملائكة الرحمة متفقٌ عليه.
وفي روايةٍ في الصحيح: فكان إلى القرية الصالحة أقرب بشبرٍ، فجعل من أهلها، وفي رواية في الصحيح: فأوحى الله تعالى إلى هذه أن تباعدي، وإلى هذه أن تقربي، وقال: قيسوا ما بينهما، فوجدوه إلى هذه أقرب بشبرٍ فغفر له، وفي روايةٍ: فنأى بصدره نحوها.
- Tentang ketinggalan perang tabuk
وعن عبد الله بن كعب بن مالكٍ، وكان قائد كعبٍ رضي الله عنه من بنيه حين عمي قال: سمعت كعب بن مالكٍ رضي الله عنه يحدث بحديثه حين تخلف عن رسول الله صلى الله عليه وسلم في غزوة تبوك. قال كعبٌ: لم أتخلف عن رسول الله، صلى الله عليه وسلم، في غزوة غزاها قط إلا في غزوة تبوك، غير أني قد تخلفت في غزوة بدرٍ، ولم يعاتب أحدٌ تخلف عنه، إنما خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم والمسلمون يريدون عير قريش حتى جمع الله تعالى بينهم وبين عدوهم على غير ميعادٍ. ولقد شهدت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة العقبة حين تواثقنا على الإسلام، وما أحب أن لي بها مشهد بدرٍ، وإن كانت بدرٌ أذكر في الناس منها.
- Tentang perempuan Juhainah yang berzina
وعن أبي نجيدٍ - بضم النون وفتح الجيم - عمران بن الحصين الخزاعي رضي الله عنهما أن امرأةً من جهينة أتت رسول الله صلى الله عليه وسلم وهي حبلى من الزنا، فقالت: يا رسول الله أصبت حداً فأقمه علي، فدعا نبي الله صلى الله عليه وسلم وليها فقال: أحسن إليها، فإذا وضعت فأئتني، ففعل فأمر بها نبي الله صلى الله عليه وسلم، فشدت عليها ثيابها؟ ثم أمر بها فرجمت، ثم صلى عليها. فقال له عمر: تصلي عليها يا رسول الله وقد زنت ؟ قال: لقد تابت توبةً لو قسمت بين سبعين من أهل المدينة لوسعتهم، وهل وجدت أفضل من أن جادت بنفسها لله عز وجل؟! رواه مسلم.
-
وعن ابن عباسٍ رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لو أن لابن آدم وادياً من ذهبٍ أحب أن يكون له واديان، ولن يملأ فاه إلا التراب، ويتوب الله على من تاب متفقٌ عليه.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: يضحك الله سبحانه وتعالى إلى رجلين يقتل أحدهما الآخر يدخلان الجنة، يقاتل هذا في سبيل الله فيقتل، ثم يتوب الله على القاتل فيسلم فيستشهد متفقٌ عليه.

Dosa
- Besar
o Menyekutukan Allah
o Pembunuh
o Mabuk atau peminum
o Berzina
o Durhaka kepada kedua orang tua
o Lari dari medan perang
o Riba
- Kecil

Rasul dan Pemuda (maulid Nabi)

الرسول والشباب
RASUL dan GENERASI MUDA

- كيف حالكم؟ انتم بخير؟
- Apa kabar kalian semua? Apa kalian dalam keadaan baik?
- ان الحمد لله....
- اتعرف الرسول؟ من هو.
o هو محمد رسول الله (48\29), (3\144). الرسول النبي (7\157-158) وغيرها.
o هو (9\128)
 منا ومن الناس "من انفُسكم" dari kaummu sendiri
 اكرمنا واكرم الناس كله "من انفَسكم" yang paling mulia
 عزيز عليه ما عنتمberat jika jika kamu sedih atau jika kamu bedosa
 حريص عليكم sangat menginginkan keselamatanmu
 رءوف رحيم pengasih dan penyayang
o هو (33\45-47), (7\157)
 شاهد saksi
 مبشر pemberi kabar gembira
 نذير pemberi peringatan
 داع agama Allah dan kebaikan penyeru
 سراج منير cahaya yang menerangi
 يحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk
 يضع عنهم اصرهم والاغلال membuang beban dan belenggu belenggu

o هو مُحَمّدُ بْنُ عَبْدِ اللّهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطّلِبِ ، وَاسْمُ عَبْدِ الْمُطّلِبِ : شَيْبَةُ بْنُ هَاشِمٍ وَاسْمُ هَاشِمٍ عَمْرُو بْنُ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُ عَبْدِ مَنَافٍ الْمُغِيرَةُ بْنُ قُصَيّ ، ( وَاسْمُ قُصَيّ : زَيْدُ ) بْنُ كِلَابِ بْنِ مُرّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ مَالِكِ بْنِ النّضْرِ [ ص 2 ] كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ وَاسْمُ مُدْرِكَةَ عَامِرُ بْنُ إلْيَاسَ بْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدّ بْنِ عَدْنَانَ بْنِ ( أُدّ وَيُقَالُ ) : أُدَدُ بْنُ مُقَوّمِ بْنِ نَاحُورَ بْنِ تَيْرَح بْنِ يَعْرُبَ بْنِ يَشْجُبَ بْنِ نَابِتِ بْنِ إسْمَاعِيلَ بْنِ إبْرَاهِيمَ - خَلِيلِ الرّحْمَنِ - بْنِ تَارِحٍ وَهُوَ آزَرُ بْنُ نَاحُورَ بْنِ سَارُوغَ بْنِ رَاعُو بْنِ فَالَخ بْنِ عَيْبَرَ بْنِ شالَخ بْنِ أرْفَخْشَذ بْنِ سَامِ بْنِ نُوحِ بْنِ لَمْكَ بْنِ مَتّوشَلَخ بْنِ أخنوخ ، وَهُوَ إدْرِيسُ النّبِيّ [ ص 3 ] أَعْلَمُ وَكَانَ أَوّلَ بَنِي آدَمَ أُعْطَى النّبُوّةَ وَخَطّ بِالْقَلَمِ - ابْنِ يَرْدِ بْنِ مهْلَيِل بْنِ قَيْنَن بْنِ يانِشَ بْنِ شِيثِ بْنِ آدَمَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّم

- اتحب الرسول؟ وكيف؟
- Apakah kalian mencintai Rasul? Bagaimana?
Alam semesta mencintai Rasul, semua manusia harus mencincinya. Yang tidak mencintainya, maka ia tidak beriman, kehilangan contoh kebaikan dalam hidupnya, tidak mengetahui akhlak mulia, karena Rasul di utus untuk membangun kehidupan yang berakhlak “Aku di utus untuk menyempurnakan akhlak mulia”
- كيف انتم ايها الشباب؟
- Pemuda harus membina dan menyiapkan dirinya, dengan:
o Tumbuh yang baik sesuai dengan fitrah
o Mencintai Allah dan Rasul di atas segalanya
o Cinta pengetahuan
o Membiasakan sifat-sifat positif dalam dirinya, seperti:
 Jujur
 Amanah
 Lemah lembut
o Mencintai kebaikan
o Meninggalkan keburukan, seperti
 Omongan jorok
 Gaya hidup permisif, cengeng dan menyia-nyiakan waktu dan tenaga dan melakukan dosa kecil di saat menyendiri (tidak di lihat orang)
o Membangun kepekaan terhadap sekelilingnya
o Merasa punya tanggungjawab terhadap tumbuh dan tersebarnya kebaikan
- كيف حا لكم ؟
- Semoga anda sukses.
o Orang tua menanti anda
o Masyarakat menunggu
o Indonesia menunggu kiprah anda
- Bersatu dan menyatu dengan bekal diri dan jati diri untuk melakukan kebaikan dan perbaikan.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Minggu, 23 Januari 2011

AGENDA KEGIATAN

Kepemimpinan

"...Allah berfirman: sesungguhnya aku menjadikanmu (Ibrahim) imam untuk manusia, Ibrahim memohon kepada Allah, dan dari anak cucuku.." 2/124."Dan aku jadikan mereka pemimpin yang membimbing manusia kepada kami, dan kami wahyukan kepada para pemimpin agar melaksanakan salat, membayar zakat dan konsisten beribadah kepada kami" 21/73.
pemimpin dan kepemimpinan sangat penting, ibarat kepala dalam tubuh, penentu dan pengatur arah dalam kehidupan. kepemimpinan adalah:
- sunnatullah dan kewajiban
- kebutuhan kehidupan sosial
- kerjaan membimbing memberi intruksi dan membuat kebijakan
- bertanggungjawab semua rakyatnya di hadapan Allah dan manusia
- pemimpin harus melakukukan yang benar, baik untuk rakyatnya
- tugas pemimpin adalah ibadah kepada Allah.

Jumat, 14 Januari 2011

Tadabbur Qs 7; 27

"Wahai anak cucu Adam as, jangan kalian terpedaya oleh tipuan syetan sebagaimana kedua orang tua kalian telah di keluarkan dari surga, syetan mencabut pakaiannya lalu keduanya kelihatan auratnya, sesungguhnya syetan itu melihat kalian dan kalian tidak melihat syetan. sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan syetan kekasih/pelindung bagi orang-orang yang tidak beriman"