Jumat, 30 Juli 2010

AL-ANBIYÂ

Surat Al Anbiyâ' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyâ'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyâ' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu. Selain yang tersebut diatas pokok-pokok isi surat ini ialah:

1. Keimanan:

- Para nabi dan para rasul itu selamanya diangkat Allah dari jenis manusia (ayat 7)
- langit dan bumi akan binasa kalau ada Tuhan selain Allah (ayat 22)
- semua Rasul membawa ajaran tauhid dan keharusan manusia menyembah Allah (ayat 25)
- tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati (ayat 35)
- cobaaan Allah kepada manusia ada yang berupa kebaikan dan ada yang berupa keburukan (ayat 35)
- hari kiamat datangnya dengan tiba-tiba (ayat 40).

2. Kisah-kisah:

- Kisah Ibrahim a.s (ajakan Ibrahim a.s kepada bapaknya untuk menyembah Allah, bantahan Ibrahim terhadap kaumnya yang menyembah berhala-berhala, bantahan lbrahim a.s. terhadap Namrudz yang bersimaharajalela dan menganggap dirinya Tuhan) (ayat 51-70)
- kisah Nuh a.s (ayat 76-77)
- kisah Daud a.s., dan Sulaiman a.s (ayat 78-82)
- kisah Ayyub a.s. (ayat 83-84)
- kisah Yunus a.s. (ayat 87-88)
- kisah Zakaria a.s (ayat 89-90).

3. Dan lain-lain:

- Karunia Al Quran (ayat 50)
- tuntutan kaum musyrikin kepada Nabi Muhammad saw untuk mendatangkan mukjizat yang lain dari Al Quran(ayat 5)
- kehancuran suatu umat adalah karena kezalimannya (ayat 6)
- Allah menciptakan langit dan bumi beserta hikmatnya (ayat 31-33)
- soal jawab antara berhala dan penyembahnya dalam neraka (ayat )
- timbulnya Ya'juj dan Ma'juj sebagai tanda-tanda kedatangan hari kiamat (ayat 96)
- bumi akan diwariskan kepada hamba Allah yang dapat memakmurkannya (ayat 105)
- kejadian alam semesta (ayat 30-33)
- sesuatu yang hidup itu berasal dari air (ayat 30).

1. AL FATIHAH (T1)

TAFSIR SURAT Al FÂTIHAH

Ada beberapa poin penting yang akan mengisi pembahasan ini, di antaranya:

a. Ayat (1-7)
b. Nama-nama surat Al-Fâtihah
c. Keutamaan surat al-fâtihah
d. Tafsir sura al-fâtihah
e. Kedudukan basmalah dalam surat
f. Hukum membaca basmalah dalam shalat
g. Hukum membaca surat al-fâtihah dalam shalat
h. Hukum membaca al-fâtihah bagi makmum
i. Helajaraa-pelajara dari surat al-fâtihah

A. ayat surah al-Fâtihah.
Surat al-Fâtihah terdiri dari tujuh ayât yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

B. Nama-nama surat :
a. Al-fâtihah (pembuka)
b. As-sab’ul matsâni (tujuh ayat yang di ulang-ulang)
c. Ummu al-qur’an (induk al-qur’qn)
d. Ummu al-kitab (induk al-kitab)
e. Al-qur’an al-‘adzîm (al-qur’an yang agung)
f. As-shalâh (shalat)
g. Al-asâs (pondasi)
h. A l-wâfiyah (sempurna)
i. Al-kâfiyah (cukup)
j. As-syâfiyah (obat)
k. Ar-Ruqyah (mantera)


C. Keutamaan surat al-Fâtihah
Dari sa’îd al-Ma’ly berkata: saya melakukan shalat di sat Rasul memanggilku, setelah saya menyelesaikannya, saya datang kepada Rasul lalu beliau bertanya kepadaku, bukankah Allah berfirman yang artinya ”Penuhilah panggilan Allah dan RasulNya apabila memanggil kalian..”. saya sedang shalat Rasul, lalu beliau berkata ”Akan aku ajarkan kepadamu satu surat yang paling mulia dalam al-qur’an, yaitu alhamdu lillah r
abbil ‘âlamîn, ia adalah al-qur’ân yang mulia dan as-sab’u al-mastânΔ


D. Tafsir surat al-fâtihah


- Surat ini tergolong surat yang diturunkan di Makkah (Makkiyyah), yang berisikan pokok-pokok ajaran, seperti akidah, ibadah, nama-nama Allah yang agung (asma al husna), tugas pokok manusia, golongan manusia dan sejarahnya.
- [بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ] saya mulai membaca al-qur’an dengan menyebut nama Allah. Kata [اللَّه] sebutan mulia di antara nama-nama yang bagus (asmâ al-husnâ). Sebutan tersebut mengandung banyak rahasia dan keberkahan. [الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ] adalah dua kata yang menunjukkan kondisi puncak kasih saying yang merupakan sifat Allah. Biasanya di bedakan dengan terbatas dan tidaknya obyek yang mendapat kasih sayang, kata yang pertama menunjukkan kasih saying Allah meliputi semua makhlukNya tanpa ada pengecualian, hal ini terjadi di dunia karena di dunia ini meskipun ada makhluk yang berbuat dosa tapi karena kasih sayang ini, maka ia tetap makhlukNya yang berhak mendapat kasih sayangNya. Sedang kata yang kedua adalah puncak kasih sayang khusus, artinya diberikan kepada kelompok makhluk tertentu dan bukan yang lainnya, hal ini terjadi di akhirat karena di akhirat hanya ada dua tempat yaitu di surga atau di neraka, maka kasih sayang di akhirat hanya untuk yang berada di surge saja.

- [الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ] Segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. Kata Robb menunjukkan arti pencipta, pemberi rizki, pelindung dan pemilik, dengan kesempurnaan inilah maka Allah memiliki segala pujian, karena makhluk bersifat serba kurang maka tidak boleh mengharapkan pujian.

- [الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ] Tuhan yang maha pengasih di dunia dan maha pengasih di akhirat, juga berarti kasih sayangNya meliputi semua masa.

- [مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ] yang memiliki hari pembalasan. Kata mâliki juga di baca pendek maliki yang berarti raja atau penguasa, setiap penguasa adalah pemilik segala yang dikuasai. Sedang kata yaum ad-dîn juga berarti hari kiamat yang semua makhluk Allah akan mendapatkan balasan amal mereka.

- [إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ] hanya kepadaMu (Allah) kami beribadah dan hanya kepadaMu (Allah) kami mohon pertolongan. Dalam ayat ini ada suatu rahasi di mana mendahulukan obyek iyyâka atas subyek dan predikatnya menunjukkan suatu yang istimewa yaitu penghambaan dan permohonan yang merupakan inti tauhîd tidak boleh di berikan kepada selainAllah.

- [اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ] Tunjukkan kami ke jalan yang lurus. Kata ihdinâ yang merupakan kata permohonan hidayah (do’a) mencakup semua ragam hidayah, seperti hidayah fitrah, instink, akal arahan Nabi melalui wahyu, hidayah agama dan hidayah bimbingan hati. Sedang kata shirât menggunakan huruf shad atau sirât menggunakan huruf sin mempunyai arti jalan. Jalan ini di jelaskan dengan kata al-mustaqîm yang berarti lurus, jalan lurus bisa berarti jalan Islam atau jaln al-qur’an dan jalan Muhammad SAW.

- [صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ] Jalan mereka orang-orang yang Engkau beri ni’mat dan bukan jalan mereka yang engkau murkai dan sesat. Ayat pesisinya menjadi penjelas dari ayat sebelumnya. Dalam ayat ini menyebutkan dua kelompok manusia yaitu kelompok yang mendapat ni’mat dan di mendapat pujian dan kelompok lain yang mendapat murka dan sesat. Ketika di telusuri di ayat lain dalam al-qur’an, kita mendapatkan ayat : “Mereka yang mendapat ni’mat adalah golongan para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shâlihin, mereka adalah teman yang baik” sedang yang mendapat murka dan sesat kita dapatkan kata yang menunujuk kelompok ahli kitab dan orang yang melampaui batas, meskipun tetap boleh dalam arti umumnya yaitu siapa saja yang berhak mendapat murka dengan kesalahan apapun.



E. Kedudukan basmalah dalam surah

Basmalah بسم الله الرحمن الرحيم )) merupakan ayat pertama dari surat al-fâtihah seperti yang ada dalam mushaf, hal ini berbeda dari surat-surat yang lain dalam al-qur’ân yang mana basmalah meskipun ada pada permulaan setiap surat kecuali surat al-Barôah, namun tidak termasuk dari setiap surat tersebut. Hal ini menimbulkan implikasi hukum, khususnya terkait dengan bacaan di saat shalat. Namun pemberian nomor pada basmalah dalam surat ini dan tidak pada surat yang lain dengan angka satu (1) menunjukkan adanya pendapat lain. Ketika ditelusuri dalam literatur tafsir dijumpai ada beberapa pendapat tentang kedudukan basmalah dalam al-qur’an, ringkasnya basmalah merupakan ayat dari al-fâtihah dan setiap surat kecuali barôah, ini pendapat imam as-Syafi’I, kedua basmalah hanya salah satu ayat dari surat an-Naml, ini pendapat imam Malik, yang lain lagi basmalah diturunkan untuk berkah dan mengetahui akhir dan permulaan surat, ini pendapat imam Abu Hanifah .

F. Hukum membaca basmalah dalam shalat

Karena salah satu pendapat bahwa kedudukan basmalah merupakan ayat dari al-fâtihah, maka implikasi hukumnya adalah adanya pendapat keharusan membaca basmalah dalam shalat, minimal adanya pendapat yang kuat untuk membacanya dalam shalat. Akan tetapi bukan berarti tidak ada pendapat yang lain, keragaman pendapat dalam hal ini sama dengan pendapat tentang kedudukan basmalah dalam al-fâtiha dan awal setiap surat. Ada yang harus membacanya dan harus di keraskan (jahr) suaranya seperti al-fâtihah, ada yang di sesuaikan dengan alfâtihah jika di baca keras, maka harus keras dan jika pelan maka harus pelan juga, dan ada juga yang tidak boleh membaca sama sekali .

G. Hukum membaca surat al-fâtihah dalam shalat

Al-fâtihah adalah yang paling di kenal dan di hafal oleh umumnya masyarakat diantara surat-surat dalam al-qur’an, karena itu ia termasuk surat yang mudah, pendek dan juga karena adanya anjuran untuk membacanya dalam shalat “Tidak sah atau tidak sempurna shalat seseorang jika tidak membaca di al-fâtihah”, maka dalam pemahaman ini membaca al-fâtihah dalam shalat hukumnya wajib termasuk rukun shalat.

H. Hukum membaca al-fâtihah bagi makmum

Sedang bagi makmum hukum membaca al-fâtihah dalam shalat ada beberapa pendapat:
a- Wajib membaca dengan dalil hadis di atas yang artinya “Tidak sah atau sempurna shalat seseorang jika tidak membaca al-fâtihah”
b- Tidak wajib membaca dasarnya hadis “Bacaan imam adalah bacaan makmum”
c- Di bedakan antara shalat yang bacaan al-fatihah dan suratnya di keraskan (shalat jahriyyah), maka pada shlat jenis ini makmum tidak perlu membaca al-fatihah, jika jenis shalat yang bacaan keduanya di pelankan (sirriyyah) maka makmum di anjurkan membaca al-fâtihah.

I. Pelajaraa-pelajara dari suah al fatihah

Ada beberapa pelajaran yang dapat di ambil, di antaranya:
- Memulai segala sesuatu pekerjaan baik dengn membaca basmalah.
- Segala puji milik Allah, tidak pantas seorang hamba minta atau mencari pujian jika berbuat sesuatu.
- Ibadah adalah tugas diciptakan makhluk, dan hanya di tujukan kepada Allah
- Etikanya, jika seseorang mempunyai kebutuhan kepada orang lain memulai bicaranya atau komunikasinya dengan baiak dan santun.
- Pentingnya membuat grop atau sirkel (teman bergaul dan melingkar) yang baik.

TAFSIR 1(SAP)

MATA KULIAH
TAFSIR 1
Dosen
Dr. H. Ali Akhmadi MA


III. Tujuan:

Mahasiswa mampu memahami surah al Fatihah, an-nur, langkah-langkah syetan, hukum riba, pernikahan dengan beda agama, amar ma’ruf nahi munkar. Semuanya diharapkan mampu menghadirkan komitmen dengan rambu-rambu al qur an dan as sunnah.

IV. Materi

1. Tafsir surah Al Fatihah
a. keutamaan surah al fatihah
b. tafsir surah al fatihah
c. kedudukan basmalah dalam surah
d. hukum membaca basmalah dalam shalat
e. hukum membaca surah al fatihah dalam shalat
f. hukum membaca al fatihah bagi makmum
g. pelajaraa-pelajara dari suah al fatihah


2. Langkah-langkah syetan dalam menyesatkan manusia (2/208)
a. makna syetan
b. tafsir 2/208
c. korelasi antara perintah totalitas dalam berislam dengan larangan mengikuti langkah syeta
d. langkah-langkah syetan
e. pelajaran-pelajaran

3. Tipikal masyarakat shhhaleh dalam al-qur an (49/1-13)
a. tafsir surah al hujuraat ayatc1-13
b. karasteristic masyarakat shaleh
c. pelajaran pelajaran

4. Konsep ihsan dan amar ma’ruf nahi munkar (16/90)
a. tafsir ayat ini
b. makna ihsan
c. makna amar makruf nahi munkar
d. ugensinya
e. bahaya meningglkannya
f. pelajaran

5. Toleransi dalam al qur an (al kafirun)
a. tafsir surah ini
b. sabab an nuzul
c. makna toleransi
d. perbedaan antara toleransi dan partisipasi
e. pelajaran dakwah dari surah al kafirun

6. Pernikahan dengan beda agama (2/221)
a. tafsir ayat ini
b. sebab an nuzul
c. hokum pernikahan dengan pasangan beda agama
d. hikmah yang di ambil

7. Riba dalam al qur an (2/275-281)
a. tafsir ayat-ayat ini
b. tahapan ayat-ayat riba
c. jenis-jenis riba
d. pelajaran yang dapat di ambil

8. Tafsir surah an nur (ayat 1-31)
a. hukuman bagi pelaku zina
b. sangsi terhadap penuduh zina
c. cerita bohong (hadist al ifk)
d. aurat laki dan perempuan

9. Seputar pernikahan rasulullah (AL-Ahzab;50)
a. tafsir ayat ini
b. wanita yang boleh di nikahi rasul
c. kenapa dibolehkan (rahasiaanya)
d. pelajaran yang dapat di ambil

Maraji’
1- Tafsir Ibnu Katsir
2- Tafsir Ahkam as-Shabuni
3- Tafsir Qurtubi
4- Fi dzilzl al-Qur an
5- Tafsir Munir Wahbah Zuhaili
6- Tafsir Kabir ar-Razi

Minggu, 25 Juli 2010

foto foto acara






foto foto acara simaan AL QURAN

foto foto acara






foto foto acara KH DR ALI AKHMADI MA AL HAFIZH

foto foto acara






foto foto acara DR KH ALI AKHMADI MA ,AL HAFIZH

foto foto acara






foto foto iniadlah foto foto acara di masjid masjid kota jakarta

foto foto acara






foto foto ini adalah acara acara di masjid masjid kota Jakarta

Selasa, 20 Juli 2010

MARYAM

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengenal surat yang namanya Maryam
- Mencoba membuka, melihat-lihat dan membuktikan adanya
- Memposisikan surat ini sebagaimana surat yang lain dalam al-Qur’an
- Membaca dan membiasakan mulut kita agar familiar dengan surat ini sebagaimana surat al-Ikhlas
- Membuat jadwal untuk membaca surat ini
- Mengetahui kandungan globalnya
- Mengetahui poin-poin penting dari isinya
- Mengetahui kisah Maryam dan anaknya fersi surat ini
- Mendapatkan jawaban yang pasti tentang konsep ketuhanan
- Mengetahui kisah para nabi
- Berusah meleburkan pikiran dan diri kita sesuai isi surat ini
- Berusaha mewujudkan pemahaman, pikiran dan bangunan prilaku kita dalam dunia nyata
RINGKASAN
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.

Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam (ayat 21)
- Isa a.s. bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak (ayat 34-36 dan 92)
- Jibril a.s. turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah (ayat 19 )
- di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba (ayat 93-95).

2. Kisah-kisah:

- Allah mengabulkan doa Zakaria a.s. untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul (ayat 2..)
- kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak (ayat 16..)
- kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya (ayat 41..)
- Musa a.s. seorang yang dipilih oleh Allah (ayat 51)
- Ismail a.s. seorang yang benar dalam janjinya (ayat 54)
- Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya (ayat 56).

3. Dan lain-lain:

- Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh (ayat 59-60)
- keadaan di syurga (ayat 60-63)
- membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah (ayat 77..).

THÂHÂ

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengenal surat yang namanya THAHA
- Mencoba membuka, melihat-lihat dan membuktikan adanya
- Memposisikan surat ini sebagaimana surat yang lain dalam al-Qur’an
- Membaca dan membiasakan mulut kita agar familiar dengan surat ini sebagaimana surat al-Fatihah
- Membuat jadwal untuk membaca surat ini
- Mengetahui kandungan globalnya
- Mengetahui poin-poin penting dari isinya
- Mengetahui kisah Musa
- Mengetahui kisah Fir’aun
- Mengetahui hukuman orang yang berpaling dari al-Qur’an
- Berusaha meleburkan pikiran dan diri kita sesuai isi surat ini
- Berusaha mewujudkan pemahaman, pikiran dan bangunan prilaku kita dalam dunia nyata
RINGKASAN

Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:

1. Keimanan:

- Al Quran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa (ayat 2-3)
- Musa a.s. langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantara Jibril (ayat 11..)
- Allah menguasai 'Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar (ayat 5-7)
- keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat (ayat 102)
- syafa'at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali syafa'at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah (ayat 109).

2. Hukum-hukum:

- Perintah mengerjakan sembahyang dan keutamaan waktu-waktunya (ayat 14 dan 132)
- kewajiban menyuruh keluarga melakukan sembahyang (ayat 132).

3. Kisah-kisah:

- Kisah Musa a.s. dan Harun a.s. dalam menghadapi Fir'aun dan Bani Israil (ayat 29…)
- kisah Nabi Adam a.s. dan iblis (ayat 116).

4. Dan lain-lain:

- Perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rasul (ayat 114)
- Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul kepada mereka (ayat 134)
- jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia (ayat 131-132).

Minggu, 18 Juli 2010

Kamis, 15 Juli 2010

AL-FURQAN (pembeda)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya al-Furqan
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui cirri-ciri dan sifat-sifat ahli surga
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran.
Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya (ayat 1-2)
- hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi (ayat 2 )
- Allah tidak punya anak dan sekutu (ayat 2-3 )
- Al Quran benar-benar diturunkan dari Allah (ayat 2 dan 6 )
- ilmu Allah meliputi segala sesuatu (ayat 6)
- Allah bersemayam di atas Arsy (ayat )
- Nabi Muhammad s.a.w. adalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam (ayat 7)
- rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah (ayat 20 )
- pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka (ayat 11-14).

2. Hukum-hukum:

- Tidak boleh mengabaikan Al Quran (ayat 30)
- larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir (ayat 67)
- larangan membunuh atau berzina (ayat 68)
- kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al Quran (ayat 52)
- larangan memberikan saksi palsu (ayat 72).

3. Kisah-kisah:

- Kisah-kisah Musa a.s., Nuh a.s. (ayat 35-36)
- kaum Tsamud dan kaum Syu'aib (ayat 38).

4. Dan lain-lain:

- Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran (ayat 32)
- kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah (ayat )
- hikmah Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur (ayat 32-33)
- sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu (ayat 43-44)
- tidak mempergunakan akal (ayat 44)
- sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya (ayat 63…).

AS-SYU’ARA (para penyair)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya as-Syu’ara
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui kisah para Rasul yang ada di dalamnya
- Mengetahui apa komentar al-Qur’an kepada para penyair
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

Pokok isinya:
1. Keimanan:
- Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka (ayat 15).
- Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin) (ayat 192-195)
- hanya Allah yang wajib disembah (ayat 213).

2. Hukum-hukum:
- Keharusan memenuhi takaran dan timbangan (ayat 181-183)
- larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan (ayat 224-227).

3. Kisah-kisah:
- Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun (ayat 10-68)
- kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya (ayat 69-89)
- kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya (ayat 105-120)
- kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud) (ayat 141-159)
- kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya (ayat 123 dan160)
- kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah (ayat 176).

4. Dan lain-lain:
- Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama (ayat 5-6)
- tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa (ayat 7)
- petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya (ayat 215)
- turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu (ayat 195-196).

AN-NAML (semut)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya an-Naml
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Mengetahui kisah Sulaiman dan manfaatnya
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat An- Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin (ayat 1-2)
- ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini (ayat 59-64)
- hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan (ayat 65).

2. Kisah-kisah:

- Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis (ayat 16.. )
- kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya (ayat 45)
- kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya (ayat 54..).

3. Dan lain-lain:

- Ciri-ciri orang mukmin (ayat 3 dan 91-93)
- Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil (ayat 76)
- hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu (ayat 82-90)
- Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran (ayat 91-92)
- Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya(ayat 93).

AL-QASHASH (kisah-kisah)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya al-Qashash
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui kisah fir’aun dan kesombongannya
- Mengetahui kisah Qarun dan hubungannya persepsi sebagian masyarakat
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.

Pokok pokok isinya:

1. Keimanan:

- Allah yang menentukan segala sesuatu dan manusia harus ridha dengan ketentuan itu (ayat 7)
- alam adalah fana hanyalah Allah saja Yang Kekal dan semuanya akan kembali kepada Allah, Allah mengetahui isi hati manusia baik yang dilahirkan ataupun yang disembunyikannya (ayat 88).

2. Kisah-kisah:

- Kekejaman Fir'aun dan pertolongan serta karunia Allah kepada Bani Israil (ayat 4)
- Musa a.s. dilemparkan ke sungai Nil (ayat 7)
- seorang Qibthi terbunuh oleh Musa a.s. (ayat 15)
- Musa a.s. di Mad-yan (ayat 22)
- Musa a.s. menerima perintah Allah menyeru Fir'aun dibukit Thur (ayat 29 )
- kisah Karun (ayat 76 ).

3. Dan lain-lain:

- Al Quran menerangkan kisah nabi-nabi dan umat-umat dahulu sebagai bukti kerasulan Muhammad s.a.w. (ayat 86-87)
- akhli kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w. diberi pahala dua kali lipat (ayat 53-54)
- hikmat Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur (ayat 86)
- hanya Allah-lah Yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman (ayat 56)
- Allah menghancurkan penduduk sesuatu negeri adalah karena kezaliman penduduknya sendiri (ayat 59)
- Allah tidak akan mengazab sesuatu umat sebelum diutus rasul kepadanya (ayat 59)
- keadaan orang-orang kafir dan sekutu-sekutu mereka di hari kiamat (ayat 62-64)
- penggantian siang dan malam adalah sebagai rahmat Allah bagi manusia (ayat 73)
- Allah membalas kebaikan dengan berlipat ganda, sedang balasan kejahatan seimbang dengan yang telah dilakukan (ayat 84)
- janji Allah akan kemenangan Nabi Muhammad s.a.w. (ayat 83)

AL-ANKABUT (laba-laba)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya al-Ankabut
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui perumpamaan laba-laba (al-ankabut)
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
- Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya (ayat 53-55)
- tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali (ayat 57)
- Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya (ayat 17).

2. Hukum-hukum:
- Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapa (ayat 8)
- kewajiban mengerjakan sembahyang karena sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar (ayat 45)
- kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapa (ayat 8).

3. Kisah-kisah:
- Kisah-kisah cobaan yang dialami oleh Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Musa a.s. (ayat 14..)

4. Dan lain-lain:
- Cobaan itu perlu untuk menguji keimanan seseorang (ayat 1-5)
- usaha manusia itu manfaatnya untuk dirinya sendiri bukan untuk Allah (ayat 6).
- Perlawanan terhadap kebenaran pasti hancur (ayat 40).

AR-RUM (Romawi)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya ar-Rum
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui sejarah Romawi khususnya pada saat pertumbukan Islam
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Bukti-bukti atas kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. dengan memberitahukan kepadanya hal yang ghaib seperti menangnya kembali bangsa Rumawi atas kerajaan Persia (ayat 1-4)
- bukti-bukti ke-Esaan Allah yang terdapat pada alam sebagai makhluk-Nya dan kejadian- kejadian pada alam itu sendiri (ayat 6)
- bukti-bukti atas kebenaran adanya hari berbangkit (ayat 11-14)
- contoh-contoh dan perumpamaan yang menjelaskan bahwa berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong dan memberi manfaat kepada penyembah-penyembahnya sedikitpun (ayat 13).

2. Hukum-hukum:

- Kewajiban menyembah Allah dan mengakui ke-EsaanNya karena hal itu sesuai dengan fitrah manusia (ayat 30)
- kewajiban berda'wah (ayat 43)
- kewajiban memberi nafkah (sedekah) kepada kaum kerabat, fakir miskin, musafir dan sebagainya (ayat 38)
- larangan mengikuti orang musyrik (ayat 31-32)
- hukum riba (ayat 39).

3. Kisah-kisah:

- Pemberitaan tentang bangsa Rumawi sebagai suatu umat yang beragama walaupun dikalahkan pada mulanya oleh kerajaan Persia yang menyembah api akhirnya dapat menag kembali (ayat 1-6).

4. Dan lain-lain:

- Manusia pada umumnya bersifat gembira dan bangga apabila mendapat nikmat dan berputus asa apabila ditimpa musibah, kecuali orang- orang yang beriman (ayat 33)
- kewajiban rasul hanya menyampaikan da'wah (ayat 47)
- kejadian-kejadian yang dialami oleh umat-umat yang terdahulu patut menjadi i'tibar dan pelajaran bagi ummat yang kemudian (ayat 9-10).

LUQMAN

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya Luqman
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui kisah Luqman dan nasihatnya
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ash Shaffaat.
Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan itu. Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.
Ini adalah sebagai isyarat daripada Allah supaya setiap ibu bapak melaksanakan pula terhadap anak-anak mereka sebagai yang telah dilakukan oleh Luqman.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:
- Al Qur'aan merupakan petunjuk dan rahmat yang dirasakan benar-benar oleh orang-orang mukmin (ayat 1-3)
- keadaan di langit dan di bumi serta keajaiban- keajaiban yang terdapat pada keduanya adalah bukti-bukti atas keesaan dan kekuasaan Allah (ayat 10-11)
- manusia tiada akan selamat kecuali dengan taat kepada perintah-perintah Tuhan dan berbuat amal-amal yang saleh (ayat 22)
- lima hal yang ghaib yang hanya diketahui oleh Allah sendiri (ayat 34)
- ilmu Allah meliputi segala- galanya baik yang lahir maupun yang batin (ayat 26-27).

2. Hukum-hukum:

- Kewajiban patuh dan berbakti kepada ibu dan bapa selama tidak bertentangan dengan perintah-perintah Allah (ayat 13-15)
- perintah supaya memperhatikan alam dan keajaibannya untuk memperkuat keimanan dan kepercayaan akan ke-Esaan Tuhan (ayat 29-30)
- perintah supaya selalu bertakwa dan takut akan pembalasan Tuhan pada hari kiamat di waktu seseorang tidak dapat di tolong baik oleh anak atau bapaknya sekalipun (ayat 33).

3. Kisah-kisah:

- Kisah Luqman (ayat 12..)
- ilmu dan hikmat yang didapatnya (ayat 12..).

4. Dan lain-lain:

- Orang-orang yang sesat dari jalan Allah dan selalu memperolok-olokkan ayat- ayat Allah (ayat 21 )
- celaan terhadap orang-orang musyrik karena tidak menghiraukan seruan untuk memperhatikan alam dan tidak menyembah Penciptanya (ayat 23-25)
- menghibur hati Rasulullah s.a.w. terhadap keingkaran orang- orang musyrik, karena hal ini bukanlah merupakan kelalaiannya (ayat 23-24)
- nikmat dan karunia Allah tidak dapat dihitung (ayat 20).

AS-SAJDAH (sujud)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya as-Sajdah
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mencoba membaca pada salat subuh hari Jumat
- Melakukan sunnah sujud tilawah
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat As Sajdah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Mu'minuun. Dinamakan As Sajdah berhubung pada surat ini terdapat ayat sajdah, yaitu ayat yang kelima belas. Lihat no. [592]

Pokok-Pokok Isinya :

1. Keimanan:

- Menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar seorang rasul dan menjelaskan bahwa kepada musyrik Mekah belum pernah diutus seorang rasulpun sebelumnya (ayat 3)
- menegaskan bahwa Allah Maha Esa, bahwa Dia-lah yang menguasai alam semesta dan Dia-lah yang mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna (ayat 4-6)
- menyatakan bahwa hari berbangkit benar-benar akan terjadi (ayat 11).

2. Hukum:

- Anjuran melakukan sembahyang malam (tahajjud dan witir) (ayat 16).

3. Dan lain-lain:

- Keterangan mengenai kejadian manusia di dalam rahim dan fase-fase yang dilaluinya sampai ia menjadi manusia (ayat 7-9)
- penjelasan bagaimana keadaan orang-orang mukmin di dunia dan nikmat serta pahala-pahala yang disediakan Allah bagi mereka di akhirat (ayat 15-19)
- kehinaan yang menimpa orang-orang kafir di akhirat dan mereka pada waktu itu meminta supaya dikem- balikan saja ke dunia untuk bertobat dan berbuat kebaikan, tetapi keinginan ini ditolak (ayat 12-14)
- keingkaran kaum musyrik ter- hadap hari berbangkit dan mereka menganggap bahwa hal itu adalah mustahil (ayat 10).

AL-AHZÂB (kelompok atau koalisi)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya al-Ahzab
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Memhami makna kelompok dan koalisi yang pada surat ini
- Memahami sirah Nabi yang terkandung di dalamnya
- Memahami hokum-hukum yang berhubungan dengan wanita
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat Al Ahzab terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah, diturunkan sesudah surat Ali'Imran. Dinamai Al Ahzab yang berarti golongan-golongan yang bersekutu karena dalam surat ini terdapat beberapa ayat, yaitu ayat 9 sampai dengan ayat 27 yang berhubungan dengan peperangan Al Ahzab, yaitu peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi, kaum munafik dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang mukmin di Medinah. Mereka telah mengepung rapat orang- orang mukmin sehingga sebahagian dari mereka telah berputus asa dan menyangka bahwa mereka akan dihancurkan oleh musuh-musuh mereka itu. Ini adalah suatu ujian yang berat dari Allah untuk menguji sampai dimana teguhnya keimanan mereka. Akhirnya Allah mengirimkan bantuan berupa tentara yang tidak kelihatan dan angin topan, sehingga musuh-musuh itu menjadi kacau balau dan melarikan diri.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung (ayat 3)
- Taqdir Allah tidak dapat ditolak (ayat 17)
- Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik (ayat 21)
- Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir (ayat 40)
- Hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat (ayat 63).

2. Hukum-hukum:

- Hukum zhihar (ayat 4)
- Kedudukan anak angkat (ayat 4)
- Dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah) (ayat 5)
- Tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri (ayat 49)
- Hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban istri-istrinya (ayat 50)
- larangan menyakiti hati Nabi (ayat 53).

3. Kisah-kisah:

- Perang Ahzab (Khandaq) (ayat 9..)
- kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid (ayat 36)
- memerangi Bani Quraizhah (ayat 60-61).

4. Dan lain-lain:

- Penyesalan orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya
- sifat-sifat orang munafik (ayat 64-68).

Senin, 12 Juli 2010

AL-KAHFI

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Agar mengetahui bahwa ada surat yang bernama Al-Kahfi dalam Al-Qur’an
- Agar mengetahui keutamaan surat ini, yaitu diselamatkan dari fitnah dajjal
- Agar mau belajar dan mengenali huruf dan kalimat Al-Qur’an
- Agar mendapatkan pahala dan kemuliaan karena membaca, menelaah dan memahaminy
- Agar dapat melaksanakan isi dan kandungannya
- Agar dapat memahami kisah yang ada di dalamnya termasuk kisah ashabul kahfi, dua lelaki mukmin dan kafir, Musa dengan Khidir dan Zulkarnain.
- Agar dapat mengambila pelajaran dari kisahnya
- Agar berdo’a dengan menyebutkan nama-nama Allah yang agung

Surat ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai Al-Kahfi artinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung i'tibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadist-hadist Rasulullah s.a.w. yang menyatakan keutamaan membaca surat ini.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan (ayat 11-12)
- dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya (ayat 27)
- kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya (ayat 22).
- Kepastian datangnya hari berbangkit (ayat 19, 21 dan 49)
- Al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan (ayat 1-2) .

2. Hukum-Hukum:

- Dasar hukum wakalah (berwakil) (ayat
- larangan membangun tempat ibadah di atas kubur (ayat 21)
- hukum membaca "Insya Allah", perbuatan salah yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan (ayat 23-24)
- kebolehan merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar (ayat 71).

3. Kisah-Kisah:

- Cerita Ashhabul Kahfi (ayat 9-26)
- cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin (ayat 32-43)
- cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s (ayat 60-82)
- cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj (ayat 93-94)

4. Dan lain-lain:

- Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya (ayat 107-110)
- kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru (ayat 60-82)
- dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan Negara (ayat 95-97).

AL-ISRẬ

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Agar mengetahui bahwa ada surat yang bernama Al-Isra dalam Al-Qur’an
- Agar mau belajar dan mengenali huruf dan kalimat Al-Qur’an
- Agar mendapatkan pahala dan kemuliaan karena membaca, menelaah dan memahaminy
- Agar dapat melaksanakan isi dan kandungannya
- Agar dapat memahami kisah yang ada di dalamnya termasuk kisah isra mi’raj nabi.
- Agar dapat mengambila pelajaran dari kisahnya
- Agar berdo’a dengan menyebutkan nama-nama Allah yang agung
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat (ayat 39-43)
- Allah pasti memberi rezki kepada manusia (ayat 30-32)
- Allah mempunyai nama-nama yang paling baik (ayat 110)
- Al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (ayat 9 dan 82)
- adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit (ayat 13-15 dan 97-98).

2. Hukum-hukum:

- Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia (ayat 32)
- berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama (ayat 33-35)
- ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa (ayat 23-25).
- Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran (ayat 35)
- melakukan shalat lima waktu dalam waktunya (ayat78-79).

3. Kisah-kisah:

- Kisah Israa' Nabi Muhammad s.a.w. (ayat 1)
- beberapa kisah tentang Bani Israil (ayat 4..).

4. Dan lain-lain:

- Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya (ayat 36)
- beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat (ayat 16-17)
- petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat (ayat 23-27)
- manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru (ayat 11 dan 70)
- dan persoalan roh (ayat 85).

Sabtu, 10 Juli 2010

SURAT IBRAHIM

Tujuan yang di inginkan
- Ada surat namanya Ibrahim
- Agar mengenali surat ini
- Agar membaca surat ini
- Mengenali ayat dan hurufnya
- Melancarkan bacaan dengan baik dan benar
- Berusaha membaca terjemahan atau tafsir untuk masuk kedalm kandungan surat
- Mengetahui kandungannya secara global
- Mengkaji topic-topiknya dengan teliti dan rinci
- Menguasai surat dari segi bacaan, pemahaman dan mampu menjelaskan kepada yang lain
- Berusaha mencontoh melaksanakan isi, perintah, larangan dan keutamaannya dalam kehidupan
- Merasa lezat membaca, merenungi, mendengar dan mengamalkan surat ini

Ringkasan
Surat Ibrahim ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan Ibrahim, karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Do'a ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan shalat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur. Doa Nabi Ibrahim a.s. ini telah diperkenankan oleh Allah s.w.t. sebagaimana telah terbukti keamanannya sejak dahulu sampai sekarang. Do'a tersebut dipanjatkan beliau ke hadirat Allah s.w.t. sesudah selesai membina Ka'bah bersama puteranya Ismail a.s., di dataran tanah Mekah yang tandus.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Al Quran adalah pembimbing manusia ke jalan Allah (1-3)
- segala sesuatu dalam alam ini kepunyaan Allah (2)
- keingkaran manusia terhadap Allah tidaklah mengurangi kesempurnaan-Nya (2-3)
- nabi-nabi membawa mukjizat atas izin Allah semata-mata (11)
- Allah kuasa mematikan manusia dan membangkitkannya kembali dalam bentuk baru (19-20)
- ilmu Allah meliputi yang lahir dan yang bathin (38)

2. Hukum-hukum:
Perintah mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian harta baik secara rahasia maupun secara terang-terangan (31)

3. Kisah-kisah:

- Kisah Nabi Musa a.s. dengan kaumnya (5-8)
- serta kisah para rasul zaman dahulu (9-11)

4. Dan lain-lain:

- Sebabnya rasul-rasul diutus dengan bahasa kaumnya sendiri (4)
- perumpamaan tentang perbuatan dan perkataan yang hak dengan yang bathil (24-27)
- kejadian langit dan bumi mengandung hikmah-hikmah (32-34)
- macam-macam nikmat Allah kepada manusia dan janji Allah kepada hamba-hamba yang mensyukuriNya (7)

SURAT AL HIJR

Tujuan yang di inginkan
- Ada surat namanya al Hijr
- Agar membaca surat ini
- Mengenali ayat dan hurufnya
- Melancarkan bacaan dengan baik dan benar
- Berusaha membaca terjemahan atau tafsir untuk masuk kedalm kandungan surat
- Mengetahui kandungannya secara global
- Mengkaji topic-topiknya dengan teliti dan rinci
- Menguasai surat dari segi bacaan, pemahaman dan mampu menjelaskan kepada yang lain
- Berusaha mencontoh melaksanakan isi, perintah, larangan dan keutamaannya dalam kehidupan
- Merasa lezat membaca, merenungi, mendengar dan mengamalkan surat ini

Ringkasan
Surat ini terdiri atas 99 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Al Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamud terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria).
Nama surat ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah swt, karena mendustakan Nabi Shâleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Lûth a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:

- Kepastian nasib suatu bangsa hanya di tangan Allah (ayat 4)
- Allah menjamin kemurnian Al Quran sepanjang masa (ayat 9)
- syaitan tidak dapat menaiki alam malakut, karena ada yang menjaganya, alam malakut (langit) senantiasa dijaga dari syaitan (ayat 16-18)
- kadar rezki yang diberikan kepada manusia sesuai dengan hikmah kebijaksanaan Allah (ayat 20-21)
- Allah memelihara hambaNya yang telah mendapat taufiq dari godaan syaitan (ayat 39-42)
- Allah di samping bersifat pengampun dan penyayang juga mengazab orang-orang yang ingkar (ayat 49-50)
- manusia dihimpun pada hari kiamat. (ayat 25)

2. Hukum-hukum:

- Larangan melakukan homosexual (ayat 67-72)
- kewajiban melakukan ibadah selama hidup (ayat 99)
- larangan menginginkan harta orang kafir (ayat 88)
- perintah kepada Nabi Muhammad s.a.w. agar melakukan da'wah agama secara terang-terangan (ayat 94)
- larangan berputus asa terhadap rahmat Allah (ayat 97)

3. Kisah-kisah:

- Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya (ayat 51-56)
- Nabi Luth a.s. dengan kaumnya (ayat 57-77)
- kaum Syu'aib dan kaum Shaleh a.s. (Tsamud) (ayat 80-84)

4. Dan lain-lain:

- Kejadian-kejadian dalam alam ini menunjukkan kebesaran Allah (ayat 16,19-20)
- kejadian alam dan isinya mengandung hikmah (ayat 16, 19-20)
- angin mengawinkan tepung sari bunga-bungaan (ayat 22)
- asal kejadian Adam a.s. (ayat 26-28)

SURAT AN-NAHL (LEBAH)

Tujuan yang di inginkan


- Ada surat namanya al Nahl
- Agar membaca surat ini
- Mengenali ayat dan hurufnya
- Melancarkan bacaan dengan baik dan benar
- Berusaha membaca terjemahan atau tafsir untuk masuk kedalm kandungan surat
- Mengetahui kandungannya secara global
- Mengkaji topic-topiknya dengan teliti dan rinci
- Menguasai surat dari segi bacaan, pemahaman dan mampu menjelaskan kepada yang lain
- Berusaha mencontoh melaksanakan isi, perintah, larangan dan keutamaannya dalam kehidupan
- Merasa lezat membaca, merenungi, mendengar dan mengamalkan surat ini

Ringkasan
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:


- Kepastian adanya hari kiamat (ayat 1)
- keesaan Allah; kekuasaan-Nya dan kesempurnaan ilmu-Nya serta dalil-dalilnya (ayat 2-26)
- pertanggungan jawab manusia kepada Allah terhadap segala apa yang telah dikerjakannya (ayat 27-34)

2. Hukum-hukum:

- Beberapa hukum tentang makanan dan minuman yang diharamkan dan yang dihalalkan (ayat 65-69)
- kebolehan memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari dalam laut seperti merjan dan mutiara (ayat 81)
- dibolehkan memakan makanan yang diharamkan dalam keadaan terpaksa (ayat 115)
- kulit dan bulu binatang dari hewan yang halal dimakan (ayat 80)
- kewajiban memenuhi perjanjian dan larangan mempermainkan sumpah (ayat 91-92)
- larangan membuat-buat hukum yang tak ada dasarnya (ayat 82, 124)
- perintah membaca isti'aadzah (a'uudzubillahi minasyaithaanirrajiim = aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk) (ayat 98-100)
- larangan membalas siksa melebihi siksaan yang diterima (ayat 126)

Kamis, 01 Juli 2010

MANUSIA MEMBINASAKAN DIRINYA

TAFSIR JUZ 20

HUKUM PEMBINASAAN
QS 29; 40 Artinya: “ Maka masing-masing kaum aku timpakan siksaan disebabkan dosa mereka, di antara mereka ada yang aku kirimkan hujan campur batu kerikil, ada yang aku timpakan suara keras gemuruh, ada lagi yang aku benamkan dalam tanah dan ada yang aku tenggelamkan, maka Allah tidak berbuat zalim kepada mereka akan tetapi mereka yan menzalimi diri mereka sendiri”.
Al-Qur’an bicarakan topik lintas generasi dan lintas era, bicara tentang Adam dan bahkan kejadian jauh sebelumnya seperti bicara tentang permulaan penciptaan alam semesta dengan seluruh proses dan tahapan yang melingkupinya. Bicara tentang akhir zaman dan seluruh kejadian dengan lengkap meski global dan berbentuk isyarat. Bicara alam gaib seperti kehidupan di alam kubur dan juga perjalanan setelahnya termasuk surge dengan seluruh kenikmatan hidup di dalamnya dan neraka dengan seluruh aneka ragam siksaan yang akan dirasakan para penghuninya.
Dalam ayat tersebut adalah contoh pembicaraan lintas generasi dan ragam bencana atau siksaan dalam berbagai generasi.
Pembinasaan yang pernah terjadi dan juga akan terjadi yang terkandung dalam ayat tersebut adalah:
- Terjadinya hujan campur batu kerikil, kewajaran dari hujan adalah air turun, dan jika sebatas kebutuhan manusia dan kehidupan adalah sangat bermanfaat, namun jika berlebihan meskipun air biasa maka akan meluap dan terjadi banjir jika sangat besar maka akan berubah menjadi bencana malapetaka menghancurkan kehidupan, inilah yang pernah terjadi di masa Nuh as, dan juga sering terjadi di belahan bumi di dunia ini. Coba renungkan jika yang jatuh dari atas itu bukan lagi air, melainkan batu kerikil, maka akan hancurkan bangunan dan matikan kehidupan.
- Pembinasaan dengan suara yang sangat dahsyat. Alat pendengran kita kekuatannya sangat terbatas, pendengaran akan bermanfaat jika digunakan pada sesuatu yang masih dalam batas kapasitas dan ukurannya, hal ini berlaku umum. Ketika sesuatu yang di dengar itu jauh di luar ukuran pasti akan hancur binasa, seperti orang yang masih hidup wajar mendengar pekikan dan rintihan orang yang sedang disiksa di alam kubur, mendengar suara malaikat,
- Pembinasaan dengan pembenaman ke dalam bumi. Bias berbentuk longsor, gempa dan hilangnya wilayah tertentu ditelan bumi.
- Pembinasaan dengan di tenggelamkan kedalam air. Seperti banjir, air laut meluap (rob), dll. Semua kejadian yang pernah terjadi pada masa lalu, maka dapat terjadi dan bahkan pasti terjadi pada masa yang akan datang. Sunnah (hokum) Allah tidqk qkqn berobah.