Kamis, 15 Juli 2010

AN-NAML (semut)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya an-Naml
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Mengetahui kisah Sulaiman dan manfaatnya
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat An- Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

- Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin (ayat 1-2)
- ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini (ayat 59-64)
- hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan (ayat 65).

2. Kisah-kisah:

- Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis (ayat 16.. )
- kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya (ayat 45)
- kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya (ayat 54..).

3. Dan lain-lain:

- Ciri-ciri orang mukmin (ayat 3 dan 91-93)
- Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil (ayat 76)
- hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu (ayat 82-90)
- Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran (ayat 91-92)
- Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya(ayat 93).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar