Sabtu, 10 Juli 2010

SURAT AN-NAHL (LEBAH)

Tujuan yang di inginkan


- Ada surat namanya al Nahl
- Agar membaca surat ini
- Mengenali ayat dan hurufnya
- Melancarkan bacaan dengan baik dan benar
- Berusaha membaca terjemahan atau tafsir untuk masuk kedalm kandungan surat
- Mengetahui kandungannya secara global
- Mengkaji topic-topiknya dengan teliti dan rinci
- Menguasai surat dari segi bacaan, pemahaman dan mampu menjelaskan kepada yang lain
- Berusaha mencontoh melaksanakan isi, perintah, larangan dan keutamaannya dalam kehidupan
- Merasa lezat membaca, merenungi, mendengar dan mengamalkan surat ini

Ringkasan
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:


- Kepastian adanya hari kiamat (ayat 1)
- keesaan Allah; kekuasaan-Nya dan kesempurnaan ilmu-Nya serta dalil-dalilnya (ayat 2-26)
- pertanggungan jawab manusia kepada Allah terhadap segala apa yang telah dikerjakannya (ayat 27-34)

2. Hukum-hukum:

- Beberapa hukum tentang makanan dan minuman yang diharamkan dan yang dihalalkan (ayat 65-69)
- kebolehan memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari dalam laut seperti merjan dan mutiara (ayat 81)
- dibolehkan memakan makanan yang diharamkan dalam keadaan terpaksa (ayat 115)
- kulit dan bulu binatang dari hewan yang halal dimakan (ayat 80)
- kewajiban memenuhi perjanjian dan larangan mempermainkan sumpah (ayat 91-92)
- larangan membuat-buat hukum yang tak ada dasarnya (ayat 82, 124)
- perintah membaca isti'aadzah (a'uudzubillahi minasyaithaanirrajiim = aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk) (ayat 98-100)
- larangan membalas siksa melebihi siksaan yang diterima (ayat 126)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar