Kamis, 15 Juli 2010

AS-SYU’ARA (para penyair)

TUJUAN YANG DI INGINKAN
- Mengetahui ada surat yang namanya as-Syu’ara
- Berusaha mencoba mengenalinya seperti surat-surat lain yang sudah di kenalinya
- Berusaha membaca dengan baik dan benar dan ringan di mulut seperti surat al-Fatihah
- Berusaha mengetahui kandungan globalnya
- Berusaha mengetahui poin-poin isinya yang berhubungan dengan kehidupan nyata
- Mengetahui kisah para Rasul yang ada di dalamnya
- Mengetahui apa komentar al-Qur’an kepada para penyair
- Berusaha untuk meleburkan dirinya dengan arti surat ini
- Berusaha untuk membangun nilai-nilai atau tradisi kehidupan bersama masyarakat, sesuai makna, nilai positif yang di perintahkan dalam surat ini
- Berusaha menghindari prilaku, tingkah dan kegiatan yang dilarang atau dicela dalam surat ini

RINGKASAN
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

Pokok isinya:
1. Keimanan:
- Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka (ayat 15).
- Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin) (ayat 192-195)
- hanya Allah yang wajib disembah (ayat 213).

2. Hukum-hukum:
- Keharusan memenuhi takaran dan timbangan (ayat 181-183)
- larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan (ayat 224-227).

3. Kisah-kisah:
- Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun (ayat 10-68)
- kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya (ayat 69-89)
- kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya (ayat 105-120)
- kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud) (ayat 141-159)
- kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya (ayat 123 dan160)
- kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah (ayat 176).

4. Dan lain-lain:
- Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama (ayat 5-6)
- tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa (ayat 7)
- petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya (ayat 215)
- turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu (ayat 195-196).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar