Tipikal masyarakat shalih dalam al-qur’an (49/1-13)
Ada beberapa poin yang akan mengisi pembahasan ini, di antaranya:
A. ayat
B. tafsir surah al hujuraat ayatc1-13
C. karasteristic masyarakat shaleh
D. pelajaran pelajaran
A. Ayat
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (1) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ (2) إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ (3) إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ (4) لَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا حَتَّى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (5) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6) وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7) فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (8) وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (9) إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (10) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (11) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (12) يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13
B. tafsir surah al-Hujurât ayat 1-13
surat Madaniyyah dengan nama al-Hujurât (kamar-kamar) yang juga desebut dengan al-akhlak, karena berisikan tentang akhlak ber’amal, berbicara, menerima berita, persaudaraan dan lainnya.
Allah memanggil dengan panggilan kemuliaan [yâ ayyuha] dengan menyebut [Âmanû] kepada orang beriman yang siap menerima dan mendengar perintah, karena ada informasi penting bagi kehidupan manusia pada umumnya, imformasi yang berhubungan dengan etika dalam membangun kehidupan bersama yang ingin disampaika oleh Allah, di antaranya:
- jangan memdahului Allah dan RasulNya [ Lâ tuqaddmû] artinya jangan melakukan apa yang tidak di perintahkan oleh Allah dan RasulNya, atau jangan melakukan apa yang tidak dilakukan oleh Rasul.
- jangan mengeraskan suarmu melebihi suara Rasul [Lâ tarfa’û] artinya mengeraskan suara melebihi suara Rasul, tentunya arti ini berlaku ketika Rasul berada pada satu majelis dengan yang berbicara atau pada saat Rasul masih hidup, arti yang lain jangan mengatakan sesuata yang tidak di katakana Rasul, karena ketika seseorang berani mengatakan sesuatu seakan-akan ia mempunyai landasan dari Rasul.
- perintah melakukan klarifikasi terhadap berita [fatatsabbatû] pada umumnya, apalagi jika berita tersebut berasal dari sumber yang diragukan.
- jangan menghina dan merendahkan orang lain [Lâ yaskhor]
- jangan memanggil dengan panggilan penghinaan [Lâ talmizû]
- perintah menjauhi prasangka dan praduga [Ijtanibû]
- jangan menjadi mata-mata [tajassasû] dan mencari-cari kesalahan orang
- jangan gossip [Lâ yaghtab], dalam arti umum gossip adalah membicarakan orang lain, dalam membicarakan orang lain ini di bedakan antara gossip dengan fitnah. Jika pembicaraan tentang perbuatan atau pribadi orang lain tersebut betul-betul terjadi dan dilakukan oleh orang tersebut, maka pembicaraan tersebut di sebut gossip (ghibah), dan jika tidak dilakukan maka pembicaraan tersebut disebut fitnah.
- Realita kehidupan untuk membangun dan menciptakan kesuksesan dan peradaban mulai dari [Lita’ârafû]pengetahuan, networking sampai tercpainya kehidupan yang baik (taqwa).
C. karasteristic masyarakat shâleh
- Tidak melakukan suatu perbuatan tanpa dasar.
- Tidak asal bicara, dan jika berbicara menjaga etika komunikasi.
- Tidak menerima dan terpengaruh dengan informasi, dan dalam hal yang tidak jelas akurasinya, maka melakukan klarifikasi.
- Menjauhi terjadinya perbedaan hingga pertikaian yang mengakibatkan kerugian dan penyesalan.
- Menggalakkan terwujudnya persaudaraan dan hidup dengan suasana ramah serta kasih sayang.
- Menghindari sampai meninggalkan penghinaan antara satu dengan yang lain, juga panggilan-panggilaan nama yang tidak pantas.
- Terhindarnya perbuatan mata-mata, permusuhan dan gossip.
- Terbangunnya suasana kehidupan yang kondusif untuk membangungun kemuliaan dan ketakwaan.
D. pelajaran pelajaran
- Ketidakmampuan mengendalikan omongan, komentar dan pembicaraan menyebabkan amal menjadi sia-sia.
- Percaya kepada berita tanpa membiasakan budaya klarifikasi mengakibatkan penyesalan dan terjadinya pertengkaran mulai tingkat keluarga sampai pertempuran pada tingkat masyarakat dan Negara.
- Penghinaan terhadap sesama hukumnya haram dan menyebabkan murka Allah.
- Realita social dan kehidupan menunjukkan hiteroginitas, sehingga mengharuskan adanya kemampuan untuk membangun silaturrahim (networking) dengan seluruh elemen untuk mencapai pengetahuan dan terbangunnya suasana ketakwaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar